Olahraga Kai Havertz Dapat Tekanan Jelang Jerman vs Skotlandia

Kai Havertz Dapat Tekanan Jelang Jerman vs Skotlandia

59
0

IndonesiaDiscover, Indonesia – Jelang pertandingan Jerman vs Skotlandia pada laga pembuka EURO 2024, Sabtu (15/6/2024) dini hari WIB, Kai Havertz mendapat tekanan besar. Pemain Arsenal itu dinilai Olaf Thon, legenda FC Schalke 04, sebagai sosok yang tak pantas diandalkan Julian Nagelsmann di lini depan.

Sejak mengambil alih kursi pelatih timnas Jerman dari Hansi Flick, Nagelsmann hampir selalu memberi kesempatan bermain bagi Havertz. Dalam 8 pertandingan, hanya 1 kali eks bintang Bayer Leverkusen itu hanya berada di bangku cadangan sepanjang pertandingan. Secara khusus, pada 4 laga terakhir, Havertz selalu jadi ujung tombak.

Julian Nagelsmann bersama Kai Havertz.
Getty Images

Bagi Thon, itu kesalahan besar karena di skuad timnas Jerman saat ini ada striker murni. Jadi, sama sekali tak ada alasan untuk memaksakan seorang pemain yang bukan striker berada di posisi ujung tombak yang dituntut harus mencetak gol. Ini membuat Thon ragu Die Mannschaft bisa melaju jauh.

“Bagi saya, Kai Havertz bukanlah penyerang tengah. Menurut saya, kami tidak cukup kuat dengan dia di posisi itu untuk dapat melewati babak perempat final,” urai Olaf Thon kepada Sport Informations Dienst (SID) seperti dikutip IndonesiaDiscover dari Sport1 dalam analisis jelang laga pembuka EURO 2024.

Kai Havertz bersama Niclas Fuellkrug.
Getty Images

Kai Havertz Cukup Tajam

Olaf Thon terang-terangan memilih opsi selain Kai Havertz untuk posisi ujung tombak. Dia adalah Niclas Fuellkrug yang sudah terbukti tajam, baik di klub maupun timnas Jerman semasa ditangani Hansi Flick. Bagi Thon, seharusnya Julian Nagelsmann meneruskan hal yang dilakukan pendahuluinya itu.

“Bagi saya, hanya ada satu hal yang perlu dibicarakan soal lini depan. Fuellkrug harus berada di sana. Sementara itu, Havertz harus datang dari belakang (kini kedua),” kata Thon dengan merujuk pada posisi terbaik Havertz, terutama sebelum hengkang ke Chelsea.

Kai Havertz mencetak 3 gol dalam 6 laga terakhir timnas Jerman.
Getty Images

Meskipun demikian, bukan tanpa sebab Nagelsmann memilih Havertz sebagai ujung tombak di timnas Jerman. Salah satunya, pemain berumur 25 tahun itu mampu menjawab kepercayaan dengan cukup baik. Dalam 6 pertandingan terakhir, dia mengemas 3 gol. Itu 30 persen dari total gol yang dicetak Die Mannschaft.

Havertz juga menunjukkan kapasitasnya di Arsenal. Dalam 18 penampilan sebagai striker, dia mampu mengemas 8 gol dan 7 assist. Adapun sebagai gelandang serang, dia hanya mencetak 6 gol dalam 32 pertandingan. Dia bahkan sempat mencetak gol dalam 4 laga beruntun di Premier League.

Tinggalkan Balasan