IndonesiaDiscover –
SALAH satu dari 99 asmaul husna yang akan kita bahas yaitu Al-Ali. Satu nama terbaik Allah Al-Ali terbentuk dari kata Al-Uluww (tinggi). Al-Uluww terbentuk dari kata al-ulwu (tinggi) yang berkebalikan dengan kata as-suflu (rendah).
Bagaimanakah makna lebih dalam tentang salah satu asmaul husna Al-Ali? Berikut detail makna asmaul husna Al-Ali sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Maujud yang wujud
Imam al-Ghazali, dalam kitab al-Maqshad al-Asna, mengklasifikasikan maujud (sesuatu yang wujud) menjadi dua kategori, yakni maujud yang hidup dan maujud yang mati. Maujud yang hidup diklasifikasikan lagi oleh beliau menjadi maujud hidup yang sekadar punyai indra, semisal hewan, dan maujud hidup yang selain memiliki indra juga dianugerahi akal.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Lebih lanjut lagi, penulis yang dijuluki Hujjatul Islam itu mengklasifikasikan maujud hidup yang memiliki indra dan akal menjadi maujud yang dalam menjangkau sesuatu dipengaruhi dua hal yang bertentangan (syahwat dan ghadlab), yakni manusia. Ada pula maujud yang dalam menjangkau sesuatu tidak dipengaruhi sesuatu yang bisa mereduksi.
Terakhir, Imam al-Ghazali mengklasifikasikan maujud yang disebut paling akhir tadi menjadi maujud yang sebetulnya ada potensi memiliki syahwat dan ghadlab, yakni malaikat, tetapi mereka dianugerahi keselamatan dari keduanya. Ada lagi maujud yang mustahil dalam menjangkau sesuatu, menghendaki sesuatu, dipengaruhi oleh ego, emosi, naluri, implus dan sebagainya, yakni Allah SWT.
Baca juga: Allah As-Syakur Membalas Ketaatan Sedikit dengan Nikmat tanpa Batas
Derajat Allah
Dari penjabaran panjang dan ribet di atas, kita bisa tahu bahwa derajat malaikat lebih tinggi daripada manusia, dan derajat Allah SWT di atas semua derajat yang ada. Karena Allah SWT ialah Zat yang maha hidup dan menghidupkan, Zat yang maha mengetahui dan menciptakan pengetahuan orang-orang yang berpengetahuan, Zat yang suci dari segala macam kekurangan.
Manusia, malaikat, dan segala maujud selain Allah SWT barangkali bisa disebut memiliki derajat yang tinggi. Akan tetapi, ketinggian derajat itu hanya bila disandarkan pada sesuatu lain yang derajatnya lebih rendah. Ketinggian derajat itu tidak bersifat pasti pula, melainkan sekadar kemungkinan belaka.
Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Adl Menata Semua sesuai Tempatnya
Derajat tinggi yang dimiliki Allah SWT bukan karena penyandaran dan bersifat pasti. Kita tidak bisa bilang bahwa Allah SWT mungkin saja punya derajat yang tinggi. Kenyataannya, Allah SWT pasti punya derajat yang tinggi. Demikianlah Dia disebut Al-Alī Al-Muthlaq. (OL-14)