
IndonesiaDiscover –

BERTEPATAN Hari Lahir Pancasila, Sabtu (1/6/2024), sekelompok pemuda di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendeklarasikan keberadaannya. Komunitas Anak Tanah Lembata (Konstan) terdiri dari seniman, aktivis sosial, serta pegiat itu menegaskan berpartisipasi aktif menentukan arah Kabupaten Lembata, menolak sekadar menjadi objek, tetapi lebih sebagai subjek pembangunan melalui beragam kegiatan yang dirancang.
Tergerak oleh nilai-nilai Pancasila serta implementasi nilai yang wajib diejawantahkan dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Konstan didirikan. Ketua Konstan, Iswadi Abdul Rahim, mengatakan, pihaknya sengaja memilih 1 Juni sebagai hari berdiri komunitas, sebab nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan dalam Pancasila menjadi nilai yang ingin dicapai oleh Konstan bersama Pemerintah Kabupaten Lembata.
Menurut Iswadi, Konstan Lembata juga terbentuk karena Lewotana memanggil para pemuda. Sebulan lalu, musisi, pegiat social, dan kelompok wanted berpikir agar pemuda di tanah ini dapat berpastisipasi aktif di Lembata.
Baca juga : Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali Diharapkan Pacu Serapan APBD
“Niat hanya satu, anak muda tumbuh bukan hanya sebagai objek tetapi menjadi subjek, bersama pemerintah berdiskusi dan bekerja menentukan arah Lembata. Organisasi ini tidak berafiliasi dengan kepentingan partai politik maupun kepentingan politik apapun. Karena itu, kami meminta dukungan moral untuk melakukan kegiatan di Duang Wangatoa,” ujar Iswadi.
Kegiatan tersebut antara lain live music malam minggu, diskusi, dan mencari jalan keluar berbasis data atas berbagai persoalan pembangunan agar hasilnya dirasakan masyarakat. “Komunitas ini membuka ruang bagi para calon pemimpin untuk berdiskusi sehingga warga tahu hati, program, maupun isi kepala calon pemimpin. Jika selaras nilai Pancasila, komunitas ini dapat membantu mereka,” ungkap Iswadi.
Ada satu hal lagi, Konstan mencatat berbagai aset pemerintah yang tidur usai dibangun. Jika dipandang perlu aktivasi aset seperti sumur bor, lokasi duang ini dan lain-lain, ini dapat dikerjakan.
Baca juga : Pemda Lembata Berangkatkan 21 Jemaah Calon Haji
Camat Nubatukan, Dionisius Ola Wutun, saat membuka kegiatan tersebut, mengatakan momentum Hari Lahir Pancasila bertepatan deklarasi Konstan menujukan bahwa nilai dasar Pancasila tumbuh dan tersirat di seluruh sendi kehidupan. “Bukan pencitraan. Ini pergumulan dengan dasar ideologi Pancasila. Melihat perkembangan kemudian tumbuh kepedulian. Ini momentum, tidak mengada ada,” ungkap Dionisius Ola Wutun.
“Kecenderungan orang Lembata berkumpul untuk urusan politik. Tidak mengherankan politiknya luar biasa. Kenapa tidak ajak generasi muda untuk berusaha tambal ban, usaha jagung Titi, gunting rambut, dan UKM lain? Kalau benar Konstan mau buat sesuatu, jangan hanya hadir untuk live music. Itu bagian tambahan. Komunitas ini hadir untuk mengatasi persoalan bersama membantu pemda sebab pemerintah hanya fasilitator. Mari berkolaborasi untuk mendapat bagian tugas. Berkiprah membangun daerah,” ujar Dionisius.
Persoalan kepedulian di kota ini masih jauh dari harapan. Ia mengajak Konstan agar menjadi penggerak untuk hal-hal penting dan sederhana semisal menjaga kebersihan, keindahan, dan kerapian kota. Ia siap berkolabirasi dengan komunitas atau lembaga manapun sepanjang beritikad baik membangun daerah ini. (Z-2)