IndonesiaDiscover –
ANGGOTA panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tegas saat memilah nama. Sosok yang dinilai memiliki rekam jejak buruk diharap langsung dicoret dari daftar.
“Pansel (harus) berani mencoret pimpinan KPK sejak awal seleksi bahkan sejak proses administratif ketika ada yang mendaftar merupakan orang yang bermasalah, mendapat reaksi negatif publik, dan rekam jejaknya buruk,” kata mantan Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap melalui keterangan tertulis, Kamis, (30/5).
Yudi menyarankan anggota pansel capim mencari sosok berdasarkan tiga kriteria. Pertama yakni tidak memiliki masalah dari segi integritas yang berpotensi membuat polemik di KPK.
Lalu, sosok yang dipilih harus bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap KPK. Yudi menilai reputasi bekas kantornya itu tengah merosot saat ini.
“Ketiga dipercaya akan meningkatkan kinerja KPK dan berprestasi,” ujar Yudi.
Tiga saran itu diharap dijadikan acuan. Anggota pansel dinilai bisa memperbaiki KPK jika berhasil memilih sosok terbaik.
“Tanpa keberanian itu, pansel hanya akan menjadi cap stempel normatif saja ada seleksi pimpinan KPK,” ucap Yudi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken surat keputusan penetapan panitia seleksi calon komisioner dan dewan pengawas KPK periode 2024-2029. Panitia seleksi (pansel) terdiri dari sembilan orang.
“Pansel KPK sudah saya tandatangani kemarin, sebelum berangkat (ke Sumatra Selatan), sudah saya tandatangani,” kata Jokowi kepada wartawan di Musi Rawas, Sumatra Selatan. (Z-8)