
IndonesiaDiscover –

PENGURUS Besar Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (PB FOBI) untuk pertama kali menggelar kejuaraan dunia. Ajang bertajuk 1st FOBI World Barongsai Championship 2024 berlangsung di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta, 17-19 Mei 2024.
Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Grace Natalie, membuka kejuaraan dunia tersebut. Dia menyampaikan apresiasi tinggi karena barongsai selain sebagai olahraga juga menjadi simbol kemajemukan bangsa.
“Untuk pertama kali lomba barongsai level internasional bisa diselenggarakan dengan nama Piala Presiden. Ini luar biasa,” kata Grace Natalie dalam seremoni pembukaan, Jumat (17/5)
Baca juga : Dua Atlet Binaraga Indonesia Ikuti Ajang Internasional di Malaysia
“Di bulan Mei lebih dari 20 tahun yang lalu kita ada sebuah sejarah yang sedih, banyak duka dan air mata. Siapa yang membayangkan hanya dua dekade setelah itu kita bisa menyaksikan cabor barongsai dirayakan dengan gegap gempita dengan nama Piala Presiden, Piala Menteri Pertahanan, dan Piala Menpora,” imbuhnya.
Ajang tersebut, imbuh Grace, menjadi bukti kemajemukan karena pesertanya juga dari beragam suku, ras, dan agama. Anggota TNI pun ikut sebagai peserta dengan klub barongsai yang dibentuk.
“Ini bukan hanya kompetisi olahraga tapi lebih dalam maknanya. Ini sebuah pengakuan nasional suku Tionghoa dan budaya Tionghoa adalah juga bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia,” kata Grace.
Baca juga : Federasi Barongsai Indonesia Gelar Kejuaraan Dunia, Incar Juara Umum
Sekitar 550 atlet dengan 58 tim akan bersaing memperebutkan podium tertinggi. Selain berbagai klub barongsai di Tanah Air, kejuaraan diikuti tim dari Singapura, Malaysia, Hong Kong, Myanmar, Vietnam, Tiongkok, Taiwan, Thailand, dan Australia.
Kejuaraan mempertandingkan tiga kelompok yaitu barongsai (singa selatan) memperebutkan Piala Presiden. Kategori pekingsai (singa utara) bersaing untuk Piala Menpora sedangkan kategori tarian naga memperebutkan Piala Menteri Pertahanan.
Ketua Umum FOBI Edy Kusuma juga menegaskan olahraga barongsai tidak eksklusif karena di berbagai daerah di Indonesia dimainkan oleh komunitas lintas suku. Tak hanya itu, kata Edy, barongsai juga menginspirasi berbagai seni lainnya di sejumlah daerah dalam bentuk baru.
FOBI berharap barongsai mendapat pengakuan dan perhatian yang lebih luas di dalam negeri maupun masyarakat internasional. Cabor barongsai juga akan dipertandingkan untuk pertama kalinya pada PON 2024 mendatang yang digelar di Aceh dan Sumatra Utara.
“Tujuan FOBI menyelenggarakan ajang ini juga untuk menunjukkan bahwa olahraga barongsai milik semua masyarakat Indonesia. Barongsai kita juga sudah dikenal di dunia,” ucapnya. (Z-7)