IndonesiaDiscover –
SEJAK diimplementasikan pada 2020 lalu, kini program kartu Prakerja telah menjangkau sebanyak 17,5 juta lebih penerima dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia di akhir 2023. Tahun ini, penerimanya ditargetkan juga mencapai lebih dari 1 juta orang.
“Di 2024 kami masih lanjut targetnya 1,148 juta. Jadi itu target kami dan terus akan lanjut, harapannya kita bisa lebih banyak menjangkau angkatan kerja Indonesia yang mau dilatih,” ujar Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja, Cahyo Prihadi di Jakarta Selatan pada Rabu (15/5).
Selain itu, Cahyo juga mengungkapkan bahwa anggaran yang disediakan dalam program Prakerja di tahun ini mencapai angka Rp5 triliun. Angka ini cenderung naik dari anggaran yang disiapkan di tahun sebelumnya yang hanya berada di angka Rp4,37 triliun.
Baca juga : Pemerintah Buka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67, Bagaimana Cara Daftarnya?
Cahyo juga menyebut bahwa sejumlah 250 ribu orang telah terdaftar menjadi penerima program kartu Prakerja di gelombang 67. Dengan ini, total penerima kartu program Prakerja di tahun ini sudah sebanyak 850 ribu orang.
“Sekarang tinggal istilahnya sedikit lagi mencapai target kita 1,148 juta orang,” pungkas dia.
Di sisi lain, ia menyayangkan bahwa masih banyak kesalahan persepsi terkait dengan kartu Prakerja yang ada di masyarakat.
Baca juga : Prakerja BerLanjut di 2024, Karier.mu Tawarkan Sembilan Bidang Kompetensi Pelatihan
“Persepsinya untuk orang yang sedang mencari kerja atau menganggur, itu salah. Ini untuk angkatan kerja jadi semuanya boleh, menganggur boleh, intinya apa kartu Prakerja untuk angkatan kerja, untuk semua orang,” tegasnya.
Dengan diberikannya program kartu Prakerja ini, diharapkan para penerima bisa menerima manfaat skilling, reskilling dan upskilling dari pelatihan-pelatihan yang ada di program kartu Prakerja.
“Skilling untuk yang belum punya skill agar bisa bekerja, reskilling untuk yang pengen punya skill lain dari skill yang dia punya, terus upskilling dia punya skill yang sekarang dia punya untuk di-upgrade, itu fungsinya Prakerja,” tutur Cahyo.
Baca juga : Kemnaker Kembangkan Sistem SIAPkerja untuk Permudah Masyarakat Akses Layanan Pekerjaan
Di sisi lain, dari survei yang dilakukan terhadap penerima kartu prakerja, 80% dari penerima kartu Prakerja adalah mereka yang baru pertama kali ikut pelatihan kerja.
“Dan kenyataannya memang tadi juga pelatihan ini bukan barang yang sehari-hari gitu ya untuk masyarakat Indonesia. Banyak yang masih merasa mungkin pelatihan ini barang mahal karena mungkin untuk hidup sehari-hari aja udah harus mikir masa masih harus itu pelatihan mungkin tidak untuk semua orang,” jelas Direktur Komunikasi Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem (KKPE) Prakerja, Dwina M. Putri.
Oleh karenanya, pihaknya ingin membuat pelatihan program kartu Prakerja ini ini aksesibel dan praktis untuk semua orang. Sebagai informasi, program kartu Prakerja memiliki sebanyak lebih dari 40 kategori pelatihan diantaranya kategori teknik, pertanian, penjualan, pemasaran, alat berat, digital, dan lain-lain.
“Secara kualitas pelatihannya sendiri kita sesuaikan memang untuk mereka yang baru pertama kali ikut pelatihan, terus untuk secara programnya sendiri juga kita sesuaikan dan pilihannya beragam,” tandasnya.
(Z-9)