Nasional Menlu AS Invasi Israel di Rafah Tidak akan Lenyapkan Hamas

Menlu AS Invasi Israel di Rafah Tidak akan Lenyapkan Hamas

69
0

IndonesiaDiscover –

Menlu AS : Invasi Israel di Rafah Tidak akan Lenyapkan Hamas
Aksi solidaritas untuk Palestina di Depan Kedubes AS:(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan serangan besar-besaran Israel di kota Rafah tidak akan melenyapkan Hamas. Oleh karenanya, Washington meningkatkan kampanye tekanan terhadap invasi tersebut.

Secara terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menekankan kekhawatiran Washington mengenai serangan tersebut dalam percakapan telepon dengan Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi.

“Tuan Sullivan menegaskan kembali kekhawatiran lama Presiden Biden atas potensi operasi darat militer besar-besaran di Rafah, tempat lebih dari satu juta orang berlindung,” demikian pernyataan Gedung Putih.

Baca juga : Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal

Hanegbi menegaskan bahwa Israel mempertimbangkan kekhawatiran AS, namun tidak menjelaskan tindaknnya lebih lanjut. Invasi Israel di bagian timur Rafah telah menyebabkan 300 ribu warga Gaza mengungsi.

AS dan negara-negara lain, serta para pejabat tinggi PBB, telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran terhadap Rafah dapat menimbulkan dampak buruk terhadap para pengungsi yang dibawa ke sana karena berperang di tempat lain di Gaza, yang banyak dari mereka hidup dalam kondisi yang menyedihkan.

Israel mengatakan pihaknya berupaya meminimalkan korban sipil. Ketika ditanya di acara “Face the Nation” di CBS apakah AS setuju dengan pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa pasukan Israel telah membunuh lebih banyak warga sipil daripada militan Hamas sejak perang dimulai, Blinken menjawab dengan singkat, “Ya, kami setuju,”

Baca juga : Keraguan dan Ketidakpastian Nasib Gencatan Senjata di Gaza

Blinken mengatakan invasi besar-besaran bisa terjadi berpotensi menimbulkan dampak yang sangat tinggi dan bahkan serangan besar-besaran di Rafah tidak mungkin mengakhiri ancaman Hamas.

“Israel berada dalam jalur yang berpotensi mewarisi pemberontakan dengan banyak anggota Hamas bersenjata yang tersisa, atau jika Israel meninggalkannya, maka kekosongan tersebut akan diisi oleh kekacauan, diisi oleh anarki dan mungkin akan diisi ulang oleh Hamas,” katanya.

Blinken juga menegaskan bahwa kendali yang diberikan Presiden Joe Biden terhadap senjata Israel terbatas pada 3.500 bom “berkapasitas tinggi”.

Dia mengatakan Amerika Serikat terus menekan para pemimpin Israel untuk memberikan rencana bagi Gaza setelah perang akhirnya berakhir, “kami telah berbicara dengan mereka tentang cara yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang bertahan lama,” kata Blinken kepada NBC “Meet the Press”

Diplomat AS tersebut mengatakan militan Hamas telah kembali ke wilayah tertentu di Gaza utara yang telah dibebaskan oleh Israel. (france24/fer/P-5)

Tinggalkan Balasan