Hukum Keluarga Ungkap Putu Satria Sudah Berulang Kali Dianiaya Senior, Polisi Bilang Begini

Keluarga Ungkap Putu Satria Sudah Berulang Kali Dianiaya Senior, Polisi Bilang Begini

60
0

 

IndonesiaDiscover.com – Keluarga Putu Satria Ananta Rustika mengungkap penganiayaan yang dialami Putu diduga sudah terjadi berulang kali. Sebab, ada bukti percakapan dan foto Putu badannya terluka dengan sang pacar.

 

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, penyidik terbuka untuk mendalami hal itu. Dengan catatan ada bukti yang mendukung.

 

“Ya kalau ada fakta baru pasti menjadi bahan penyidikan lebih lanjut,” kata Gidion kepada wartawan, Sabtu (11/5).

 

 

Gidion juga memastikan penyidik terbuka memanggil pacar Putu sebagai saksi. “Nanti kami koordinasi dengan pengacaranya,” jelasnya.

 

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara resmi menetapkan Tegar Rafi Sanjaya, 21, sebagai tersangka dalam kasus tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19.  Tegar menjadi tersangka tunggal karena dia seorang diri yang memukul Putu.

 

“Sekarang sudah jadi tersangka, dan CCTV yang sudah dipelajari oleh Satreakrim Polri Jakarta Utara,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di STIP Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (4/5) malam.

 

Gidion mengatakan, penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, penyidik menemukan alat bukti yang cukup untuk menetapkan Tegar sebagai sebagai tersangka.

 

“Kami melakukan oleh TKP, dan kami menyimpulkan bahwa ada sinkronisasi dari keterangan saksi, keterangan terduga pelaku,” imbuhnya.

 

Atas perbuatannya, Tegar dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Dia terancan hukuman 15 tahun penjara.

 

Polres Metro Jakarta Utara kemudian kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus ini. Ketiganya yakni AKAK alias K, lalu WJP alias W, dan FA alias A. Mereka berstatus sebagai senior ringkat II di sekolah.

 

Para tersangka ini memiliki peran berbeda. Seperti memprovokasi, memanggil korban dari lantai 3 ke lantai 2, mengawasi toilet saat pemukulan terjadi, dan menunjuk Putu Satria Ananta Rustika sebagai target untuk dianiaya.

 

Tinggalkan Balasan