IndonesiaDiscover –
INDONESIA mengalami suhu terpanas di bulan April. Ini menjadi bulan terpanas sejak lebih dari empat dekade, ketika peningkatan suhu tengah menyengat sejumlah wilayah di Indonesia.
Panas ekstrem telah melanda Asia mulai dari India hingga Filipina dalam beberapa pekan terakhir, memicu kematian akibat sengatan panas, penutupan sekolah, dan orang-orang berdoa agar hujan menjadi sejuk.
“Rata-rata suhu udara pada April 2024 merupakan yang tertinggi dibandingkan April pada 1981-2023,” kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Achmad Fachri Radjab kepada AFP.
Baca juga : BMKG Prediksi Kekeringan Akibat El-Nino Baru Berakhir Maret 2024
Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Klimatologi BMKG, juga membenarkan temuan lembaga tersebut kepada AFP.
Indonesia mencatat suhu udara rata-rata pada bulan April sebesar 27,74 derajat celcius, tertinggi sejak tahun 1981 dan mengalahkan suhu rata-rata tertinggi terakhir pada bulan April pada tahun 2016 sebesar 0,1 derajat celcius.
Suhu tersebut juga mewakili peningkatan hampir 1 derajat Celcius pada bulan April tahun ini dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan tersebut sebesar 26,85 derajat celcius untuk periode 1991 hingga 2020.
Baca juga : BMKG Sebut Cuaca Panas akan Menurun Secara Gradual pada Bulan Mei 2023
“Tahun ini lebih tinggi 0,89 derajat Celcius dibandingkan rata-rata (periode itu). Kalau soal penyebabnya, banyak sekali faktornya, tidak hanya faktor iklim tapi juga faktor lingkungan yang pasti berpengaruh,” kata Radjab.
Penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.
Sejak Juni tahun lalu, setiap bulan merupakan periode terpanas yang pernah tercatat secara global, menurut pemantau iklim Uni Eropa.
Baca juga : Rekor Suhu di Vietnam Turun Akibat Gelombang Panas Ekstrem Meluas ke Asia Selatan dan Tenggara
Penduduk Asia Selatan dan Asia Tenggara dari Myanmar hingga Filipina dihukum bulan lalu karena suhu tubuh mereka mencapai rekor tertinggi.
Lebih dari 100 rekor suhu tertinggi terjadi di Vietnam pada bulan April, sementara Bangladesh dan Myanmar juga mengalami rekor suhu tertinggi pada bulan tersebut.
Namun Guswanto, Wakil Kepala BMKG, mengatakan bahwa Indonesia tidak mengalami gelombang panas yang sama dan suhu berada pada tingkat normal.
Baca juga : BMKG: Fenomena Gelombang Panas tidak akan Melanda Indonesia
BMKG kemudian mengatakan bahwa suhu yang lebih tinggi di Indonesia tidak terkait dengan gelombang panas regional yang lebih luas, melainkan menyalahkan peralihan ke musim kemarau yang menyebabkan lebih sedikit curah hujan dan suhu udara yang lebih tinggi, menurut pernyataan BMKG pada hari Senin.
Pola alami El Nino, yang menghangatkan Samudera Pasifik dan menyebabkan peningkatan suhu global, mencapai puncaknya pada awal tahun ini.
Namun rata-rata suhu permukaan laut global masih memecahkan rekor pada bulan April selama 13 bulan berturut-turut.
Naiknya permukaan air laut mengancam kepulauan Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau yang mungkin akan tenggelam di masa depan.
Pemerintah Indonesia juga memindahkan ibu kota dari Jakarta ke wilayah timur pulau Kalimantan, mengutip prediksi para peneliti lingkungan bahwa sebagian besar wilayah Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. (AFP/fer/Z-7)