IndonesiaDiscover –
SEJUMLAH peternak sapi di Palu, Sulawesi Tengah, mulai mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 hijriah.
Salah satu peternak, Andi Bahru mengatakan, kesehatan hewan ternak, khususnya sapi harus dijaga.
Pasalnya, menjelang lebaran haji atau hari raya kurban, permintaan sapi di pasar hewan meningkat.
Baca juga : Penjualan Kurban di OKU Anjlok Akibat Penyakit Lato-Lato
“Karena kalau sapi sakit, atau terjangkit PMK sudah bisa dipastikan tidak akan laku dijual. Makanya penting sekali, mulai dari sekarang dijaga kesehatan sapi,” terangnya kepada Media Indonesia di Pengawu, Palu, Senin (6/5).
Menurut Bahru, untuk menjaga sapi terhindar dari PMK peternak bisa melakukan pelbagai hal.
Seperti yang dilakukannya, dengan menjaga kualitas pakan. Karena jika pakan bermutu tinggi diberikan kepada sapi, akan menjaga imunitas sapi.
Baca juga : Cegah Wabah Penyakit, Pemkab Tuban Gelar Operasi Pasar Hewan
“Kalau imun sapi bagus, pasti sulit terjangkit penyakit,” tegasnya.
Selain menjaga pakan, Bahru juga rutin memberikan vaksinasi kepada seluruh sapi yang diternak di kandangnya.
“Vaksin bisa kita minta bantu dari Dinas Peternakan. Tapi kalau saya biasanya vaksin sendiri,” imbuhnya.
Baca juga : Seratusan Ekor Sapi di Cianjur Kena Penyakit ‘Lato-lato’
Peternak lainnya, M Husein menambahkan, kondisi kandang yang bersih juga menjadi salah satu faktor hewan ternak bisa terhindar dari pelbagai penyakit.
Oleh karena itu, penyemprotan desinfektan untuk mencegah bakteri penyebab penyakit perlu rutin juga dilakukan di kandang sapi.
“Selain itu saya juga rutin cek kesehatan sapi, kalau ada yang bergejala atau sakit langsung ditangani dan dipisahkan dengan sapi yang sehat,” tegasnya.
Husein menjelaskan, jika sapi sehat harganya dipastikan bagus di pasaran.
“Karena untuk hewan kurban jadi harus sapi yang sehat. Sekarang untuk harga rata-rata Rp13 juta sampai Rp15 juta per ekor. Ini harga ukuran sedang dan bisa jadi masih naik lagi nanti,” tandasnya. (TB)