
KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Kemenparekraf:
Diskusi Pemberdayaan Perempuan Harus Solusikan Pariwisata Inklusif
Bali,
2 Mei 2024 – The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism
in Asia and the Pacific yang diselenggarakan di Bali International Convention
Center (BICC) Bali, Kamis (2/5/2024), menggelar rangkaian panel diskusi yang
diisi pakar dari negara-negara peserta.
Sekretaris
Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam
keterangannya, Kamis (2/5/2024), menyampaikan bahwa diskusi ini sangat penting
untuk memperkuat peran perempuan dalam mewujudkan masa depan pariwisata yang
lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.
Sesmenparekraf
Ni Wayan Giri Adnyani saat menghadiri The 2nd UN Tourism Conference on Women
Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention
Center, Bali, Kamis (2/5/2024).
“Oleh
karena itu, agar hal tersebut terwujud, diharapkan delegasi atau peserta
mendengarkan, berkontribusi, belajar, dan berbagi satu sama lain tentang solusi
yang memungkinkan pariwisata menjadi wadah untuk pemberdayaan seluruh perempuan
sehingga bisa menginspirasi dalam meningkatkan kualitas SDM pariwisata,” kata
Sesmenparekraf.
Adapun
topik pertemuan itu di antaranya membahas peran perempuan dalam mempromosikan
pariwisata berkelanjutan; menelaah pendidikan dan pelatihan yang berdampak pada
partisipasi perempuan di sektor pariwisata; dan mengatasi kekhawatiran terkait
keselamatan dan menciptakan peluang perjalanan yang lebih mudah diakses bagi
perempuan.
Panel
diskusi ini dihadiri oleh Vice Provost Duy Tan University Vietnam Dr. Lai Mun
Yee, Lecturer di Sunway University Kuala Lumpur, Dr. Lai Mun Yee; Country Managing Director
Grab Indonesia, Neneng Goenadi; Director Macao Government Tourism Office Macao
China, Maria Helena De Senna Fernandes; Founder dan Direktur Ubud Food Festival
and Ubud Writers & Readers Festival Indonesia, Janet DeNeefe; Co-founder,
World Women Tourism Singapore, Nisha Abu Bakar, Founder Climate Conscious
Travel India, Shivya Nath
“Diharapkan
dari seluruh sesi diskusi yang melibatkan para panelis bisa terlahir upaya
kolektif untuk peningkatan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, serta
serangkaian ide dan teknologi inovatif,” kata Sesmenparekraf.
Professor
Faculty of Tourism/Graduate School of Tourism, Wakayama University, Jepang,
Kumi Kato, dalam panel diskusi ini menyampaikan bahwa pendidikan bagi perempuan
sangat penting, sebab perempuan berpendidikan tinggi akan cenderung lebih mampu
mencapai kesetaraan gender dan memimpin masa depan yang lebih cerah.
“Upaya
untuk mencapai kesetaraan gender melalui akses pendidikan merupakan langkah
awal yang baik. Untuk mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan, diperlukan
kesempatan yang sama bagi laki-laki maupun perempuan serta perlakuan yang
setara dan adil,” kata Kumi Kato.
Sementara
itu, Academisi dari Sunway University and Technical Coordinator of the Regional
Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific for
UN Tourism, Dr. Prachi Thakur menyampaikan, pentingnya untuk membahas peran
perempuan dalam sektor pariwisata.
“Karena
banyak perempuan yang bekerja di sektor pariwisata dibandingkan bidang
lainnya,” kata Thakur.
I
Gusti Ayu Dewi Hendriyani
Kepala
Biro Komunikasi
Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Untuk
informasi terkini terkait Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kunjungi
https://kemenparekraf.go.id/berita