Otomotif Kasus Bocah Tabrak Tembok Mall Pakai Chery Omoda E5 Berakhir Damai

Kasus Bocah Tabrak Tembok Mall Pakai Chery Omoda E5 Berakhir Damai

8
0
Kasus Bocah Tabrak Tembok Mall Pakai Chery Omoda E5 Berakhir Damai

IndonesiaDiscover –

Beberapa waktu lalu viral kasus mobil listrik Chery Omoda E5 menabrak tembok mal di Jakarta, tepatnya di Mall of Indonesia (MOI) pada Minggu (23/4). Mobil yang tengah dipamerkan itu menabrak dinding karena ulah bocah yang tak sengaja menginjak pedal akselerator.

Beruntung dari kejadian ini tak ada korban jiwa, namun tembok yang ditabrak mengalami kerusakan berikut juga dengan bagian depan mobil listrik Chery Omoda E5. Perihal kejadian tersebut, Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia (CSI), M. Ilham Pratama mengatakan insiden ini sudah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

“Apa yang terjadi pada akhir pekan kemarin sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan damai. Kita sebagai ATPM datang untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dan kita memfasilitasi beberapa pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan sepakat untuk berdamai baik itu dari keluarga, diler, dan tenant dari mal tersebut. dilakukan secara kekeluargaan untuk penyelesaiannya” kata Ilham di diler Chery Karawang, (25/4).

Chery Omoda E5 sendiri dilengkapi beberapa fitur keselamatan, utamanya sebelum kendaraan bisa menyala dan dijalankan mengingat mobil ini senyap tanpa suara. Omoda E5 tak akan hidup bila pengemudi tak lebih dulu menginjak pedal rem dan kunci remote tidak di dalam mobil. Lalu mobil baru bisa berjalan bila tuas transmisi dipindahkan ke D, letaknya ada di tuas sebelah kanan atau tepatnya di balik setir.

Baca Juga: Sistem Perlindungan EV saat Terjadi Kecelakaan

Agar peristiwa ini tak terulang kembali, pentingnya pengawasan ketat orang tua terhadap anak ketika sedang berada di pameran otomotif. Namun peran diler juga sangat vital, wajib memastikan kendaraan aman bagi konsumen dan pengunjung di sekitarnya.

Seperti dijelaskan oleh Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menurutnya penting bagi APM dan diler memperhatikan keselamatan para konsumen selama pameran. Selama ini, unit yang dipajang terkadang lepas dari pengawasan sebab tak ada orang profesional atau safety guard yang melakukan penjagaan.

“Hampir semua merek otomotif di Indonesia yang melakukan pemeran di mal tidak melibatkan safety guard. Mereka hanya mengandalkan sales, sementara si sales punya target utama untuk penjualan. Bayangkan bila hanya ada 2 atau 3 sales namun konsumen yang datang banyak mereka pasti memprioritaskan konsumen, sehingga kendaraan luput dari pengawasan,” kata Sony saat dihubungi OTO.com.

Sony melanjutkan, mal yang dijadikan lokasi pameran otomotif belum menerapkan standar keselamatan bagi para pengunjung, seharusnya bila pihak merek kendaraan tak mau menggunakan jasa safety guard karena alasan tertentu pihak mal lah yang harus mewajibkannya.

“Safety guard menggunakan baju khusus, secara otomatis konsumen akan paham dan tahu bila mobil itu dijaga dan diawasi. Selain bisa melihat identitas, mereka juga memahami standar keselamatan termasuk dari teknologi dan kendaraannya. Nah, sales bila menegur anak pasti ada rasa sungkan, takut orang tuanya marah berdampak pada penjualan yang bisa saja tidak jadi beli,” bebernya.

Sebagai contoh, pameran yang memanfaatkan hotel sudah menggunakan safety guard terlatih untuk pengamanan kendaraan dan juga keselamatan para pengunjung di sekitarnya. Hal ini yang belum dan diabaikan oleh mal, sehingga kejadian serupa kerap terjadi.

“Ada juga yang hanya memanfaatkan tenaga EO (Event Organizer) bahkan cuma 1 orang saja untuk menjaga beberapa unit di pameran mal. Bayangkan saja, bagaimana keselamatan bisa diawasi dan dijamin,” imbuhnya. (KIT/ODI)

Baca Juga: Viral Pemotor Terjatuh Lewati Jalan Seperti Keramik, Simak Tips Berkendara Aman di Atas Permukaan Licin

Tinggalkan Balasan