Nasional Asmaul Husna Sayang Allah Ar-Rahim Lebih Eksklusif ketimbang Ar-Rahman

Asmaul Husna Sayang Allah Ar-Rahim Lebih Eksklusif ketimbang Ar-Rahman

188
0

IndonesiaDiscover –

Asmaul Husna: Sayang Allah Ar-Rahim Lebih Eksklusif ketimbang Ar-Rahman
Tulisan arab Ar-Rahim.(DOK Instagram @limofficial_lirboyo.)

SALAH satu asmaul husna yaitu Ar-Rahim. Nama terindah Allah swt ini masih terkait dengan Ar-Rahman. 

Keduanya berasal dari kata yang sama yaitu rahmah atau kasih sayang. Lantas apa yang membedakan Ar-Rahim dengan Ar-Rahman?

Ar-Rahim lebih eksklusif

Pada dasarnya Ar-Rahim sama dengan Ar-Rahman. Keduanya sama sama menunjukkan bahwa Allah ialah Zat yang merahmati atau menghendaki kebaikan kepada seluruh hamba-Nya. Namun Ar-Rahim mencakup tempat dan sasaran yang lebih eksklusif daripada Ar-Rahman.

Baca juga: Ini 99 Asmaul Husna sebagai Wirid dan Doa serta Lantunannya

Sebagai Ar-Rahman, rahmah Allah mencakup seluruh hamba-Nya tanpa terkecuali dan berlaku di dunia maupun akhirat. Sedangkan sebagai Ar-Rahim, rahmah-Nya khusus ditujukan kepada hamba-hamba pilihan-Nya seperti orang-orang yang beriman dan bertakwa serta berlaku di akhirat saja.

Jadi bagi orang orang yang durhaka bahkan yang mengkufuri allah, mereka masih mendapat jatah rahmah-Nya, tetapi hanya rahmah yang bersifat umum. Sedangkan rahmah Allah yang khusus berupa kebaikan-kebaikan di akhirat hanya diberikan kepada orang-orang yang khusus pula.

Pelajaran

Lantas agar pembahasan kita tentang Ar-Rahman dan Ar-Rahim tidak menjadi sekadar teori yang mengendap di alam pikiran kita, elajaran apa yang bisa kita terapkan di kehidupan nyata? Menurut Imam Al-Ghazali dalam Maqshadu Al-Asna dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram, makna Ar-Rahman mengajarkan kita untuk memandang orang lain dengan pandangan rahmah sekalipun orang lain itu ahli maksiat.

Baca juga: Asmaul Husna: Kasih Allah Ar-Rahman Berbeda dengan Makhluk

Kita tidak pantas memandang ahli maksiat dengan pandangan yang meremehkan, apalagi menghinakan. Jika ingin memberi nasihat kepada mereka pun kita harus menggunakan cara yang lembut, bukan keras.

Sedangkan masih menurut beliau dalam kitab yang sama, makna Ar-Rahim mengajarkan kita untuk tidak meninggalkan orang yang punya kebutuhan mendesak, kecuali membantunya semampu yang kita bisa. Kita bisa membantunya dengan harta, pengaruh, atau tenaga yang kita miliki. Bila ketiga itu di luar kemampuan, minimal kita bisa membantunya dengan doa dan menampakkan rasa simpati hingga seakan-akan kita ikut merasakan yang dirasakan olehnya. (OL-14)

Tinggalkan Balasan