Nasional Saham Merosot, Harga Minyak Melonjak di Tengah Kekhawatiran Konflik Iran-Israel

Saham Merosot, Harga Minyak Melonjak di Tengah Kekhawatiran Konflik Iran-Israel

9
0

IndonesiaDiscover –

Saham Merosot, Harga Minyak Melonjak di Tengah Kekhawatiran Konflik Iran-Israel
Pemilik kendaraan tengah mengisi bensin di California, AS. Harga Minyak Melonjak di Tengah Kekhawatiran Konflik Iran-Israel.(Frederic J. BROWN / AFP)

Pasar saham jatuh dan harga minyak naik pada Selasa (16/4) di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah, setelah panglima militer Israel berjanji akan memberikan tanggapan terhadap serangan Iran terhadap negaranya pada akhir pekan lalu.

Aksi jual ini terjadi setelah tiga indeks utama Wall Street anjlok sebagai respons terhadap data penjualan ritel AS yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini memperkuat pandangan bahwa negara dengan ekonomi utama dunia tersebut masih berada dalam kondisi yang buruk dan semakin melemahkan harapan penurunan suku bunga tahun ini.

Para pedagang juga mencerna angka-angka yang menunjukkan ekspansi Tiongkok dengan mudah mengalahkan ekspektasi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Namun, data ritel dan industri jauh di bawah standar menunjukkan bahwa para pemimpin Tiongkok memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan.

Baca juga : Harga Minyak Turun Berkat Harapan Penurunan Eskalasi Pasca-Serangan Iran

Semua mata tertuju ke Timur Tengah setelah Teheran menembakkan ratusan rudal dan drone ke musuh regionalnya, Israel sebagai pembalasan atas serangan 1 April di gedung konsuler kedutaan besarnya di Damaskus yang menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran.

Meskipun sistem pertahanan udara menghancurkan sebagian besar serangan dan Iran mengatakan “masalah ini dapat dianggap selesai”, panglima militer Israel Jenderal Herzi Halevi memberikan peringatan, sehingga memicu kekhawatiran akan eskalasi yang berbahaya.

Warren Patterson, di ING Groep, mengatakan potensi serangan balasan Israel membuat situasi ketidakpastian dan ketegangan ini akan berlangsung cukup lama. “Semakin besar eskalasi yang kita lihat, semakin besar kemungkinan kita melihat pasokan minyak dari wilayah tersebut terkena dampaknya.”

Harga minyak naik di perdagangan Asia, setelah tergelincir pada Senin di tengah harapan akan terjadinya deeskalasi menyusul seruan AS kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak melakukan serangan balik.

West Texas Intermediate, misalnya naik 0,1% dengan posisi US$85,46 per barel. Sementara Brent North Sea Crude melonjak 0,4% pada posisi US$90,44 per barel. (AFP/M-3)

Tinggalkan Balasan