Nama pebola voli putri Megawati Hangestri Pratiwi tengah melambung. Kualitasnya pun diakui hingga internasional. Penemu bakat Megawati adalah Mashudi yang kini kembali turun ke lapangan menangani klub di Kabupaten Sidoarjo.
Sidiq Prasetyo, Sidoarjo
SEBUAH konten di Persatuan Bola Voli (PBV) Jaya Raya memantik perhatian. Bagaimana tidak, seorang lelaki dengan rambut yang sudah memutih ikut berlatih di sebuah gedung tertutup di Masangan, Sukodono, Sidoarjo.
Kali terakhir, kenangnya, dia menangani klub Proliga, kompetisi bola voli profesional di Indonesia, musim 2020. Setelah itu, pandemi Covid-19 membuat musim berikutnya sempat vakum.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kentang Ati Ampela Tanpa Santan, Menu Lebaran yang Lebih Sehat Tetapi Rasanya Tetap Enak
‘’Saya menangani Bank Sumsel. Prestasi ketika saya tangani juga bagus. Tapi setelah itu, saya tak kembali ke sana lagi dan juga penyembuhan sakit,’’ ucap pelatih berusia 63 itu.
Jejak karir Mashudi di pentas bola voli nasional cukup mentereng. Tercatat, pada 1992, dia pernah menjadi pelatih nasional dan juga membawa klub yang ditangani menjadi juara Livoli dan Proliga. Namun, kini, dia muncul kembali di sebuah klub yang masih kecil dan belum banyak dikenal di kancah nasional.
Apalagi, dia selalu menyimpan semangat melahirkan pebola voli handal. Bukan hanya untuk level daerah tapi juga nasional dan internasional. Sebuah asa yang bukan hanya isapan jempol. Sebab, itu sudah terbukti dengan menanjaknya nama Megawati Hangestri Pertiwi.
Pebola voli dengan julukan Megatron itu di musim 2024 membela klub Daejeon CheongKwanJang Red Sparks di kompetisi Korea Selatan. Capaian yang belum pernah dilakukan pebola voli putri Indonesia.
Baca Juga: Kapolri Lepas 20 Ribu Pemudik Gratis, Semua Sopir Dipastikan Bebas Narkoba, Bebas Alkohol dan Diperiksa Kesehatannya
”Saya menemukan Megawati saat seleksi O2SN Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2023 di Kota Surabaya. Saya ngotot dia masuk tapi para pelatih yang kebanyakan guru olahraga tidak setuju,’’ kenang Mashudi.
Tanpa Megawati, Jawa Timur gagal. Namun, Mashudi mengaku sudah menemukan salah satu bakat terbesar di pentas bola voli Indonesia. Di usia 14 tahun, tingginya sudah menembus 183 sentimeter.
”Habis O2SN di Kalimantan, saya ke Jember. Saya izin ke orang tuanya untuk membawa dan menangani Megawati di Surabaya di Bank Jatim,’’ papar Mashudi yang juga pernah menangani Samator, Bank Jatim, dan Indomaret itu.