IndonesiaDiscover –
SKAK, kata yang tak asing di dengar pada permainan catur. Pada Minggu, 25 Februari 2024, Kopi in Town PaPa MaDu (Pasar Pagi Mangga Dua) bersama Kelapa Gading Chess Club (KGCC) menyelenggarakan turnamen catur beregu yang mengundang peserta dari berbagai penjuru Indonesia.
Turnamen tersebut menjadi ajang bergengsi bagi Master Junior KU 15 dan para pecinta catur dari berbagai kalangan. Sebanyak 60 regu, dengan total 300 peserta, turut serta dalam kompetisi yang mempertemukan pemain berbakat dari seluruh Indonesia.
Partisipasi yang luas ini mencerminkan antusiasme dan semangat komunitas catur di tanah air. Dari Sabang hingga Merauke, pemain berkumpul untuk berkompetisi dan berbagi pengalaman.
Baca juga : Resmi Ditutup, Percasi Beri Kejutan untuk Para Juara KU Japfa Chess Festival 2023
Turnamen pertama yang dilakukan di Kopi in Town dalam mendukung olahraga catur itu disambut antusias parakclub catur yang ada di Indonesia. Sebelumnya turnamen catur ada di Kelapa Gading, Artha Gading.
“Ini yang pertama, sebelumnya sudah pernah ada di Kelapa Gading, dan kita berharap ini akan menjadi agenda tahunan atau setiap tahun berjalan. Ada hal yang demikian sebenarnya lebih berfokus pada perkembangan yunior,” ungkap Laode Rahman A.Md. RO, NA, Chief Arbiter, di Kopi in Town PaPa MaDu. Minggu (25/2).
KGCC secara rutin membina pecatur muda dengan mengadakan pertandingan tiga hingga empat kali dalam seminggu. KGCC memberikan kesempatan kepada para pecatur muda dengan dukungan finansial pribadi, yang banyak diikuti oleh pemain junior.
Baca juga : Dewi Selangkah lagi Raih Kemenangan
Bagi Chief Arbiter, citra catur kini tidak lagi hanya dianggap sebagai olahraga pinggiran, melainkan telah menjadi bagian dari kalangan atas. Terutama, perhatian terhadap perkembangan anak-anak dalam bermain catur sangatlah penting.
Ia juga berharap agar catur dapat menjadi olahraga yang merakyat, karena catur memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri sebagai olahraga yang memiliki komunitas tersendiri serta kejuaraan-kejuaraan bergengsi.
“Saya dari PB Percasi berharap catur ini bisa jadi olahraga yang memasyarakat karena salah satu olahraga yang punya kejuaraan sendiri itu catur. Misalnya sepak bola punya world cupnya, catur itu punya Olimpiade tersendiri. Terpisah dari Olimpiade Olimpiade lainnya dan catur ini kan dia nggak butuh space besar, gak butuh waktu kapan, jadi di mana saja, kapan saja bisa. Dan sekarang kalau saya lihat olahraga catur itu bukan olahraga lagi. Dulu imagenya catur adalah olahraga pinggiran. Kalau sekarang dari kalangan menengah ke atas yang bermain catur. Terutama anak-anak perkembangan otak di situ,” jelasnya.
Baca juga : Resmi Dibuka, Japfa Chess Festival 2023 Diikuti 472 Pecatur
Kopi in Town PaPa MaDu bukan hanya menjadi tuan rumah turnamen ini, tetapi juga menjadi basis bagi ekosistem catur dan kopi Nusantara. Dukungan mereka terhadap kegiatan catur di Indonesia sejalan dengan upaya memajukan UMKM, khususnya dalam industri kopi dan catur. Bukan hanya bermain saja, melainkan menjadi wadah para penjual alat olahraga catur ini.
Melalui penyatuan antara catur dan kopi, diharapkan dapat tercipta dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Sinergi antara kedua bidang ini tidak hanya memperkaya pengalaman para pemain catur dan pecinta kopi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Mereka ini berasal dari seluruh Indonesia, jadi di daerah kita kembangkan para pemain catur bersama dengan produk kopi, mereka juga bisa mengenalkan kopi di daerahnya sambil bermain catur. Disini (Kopi in Town) juga menyediakan wadah bagi para penjual catur. UMKM catur dan kopi bisa berjalan,” jelas Mikhael Rudy, Kopi in Town PaPa MaDu. Minggu (25/2).
Sudirman atau biasa dikenal Ayonk, Ketua Harian KGCC, mengucapkan rasa terima kasih kepada Kopi in Town, Pasar Pagi Mangga Dua, dan para wasit dan panitia atas perlehatan lomba catur.
“Saya berterima kasih ke Pak Rudi selaku Kopi in Town untuk supportnya terhadap KGCC, dan tentunya Pasar Pagi Mangga Dua yang telah menyediakan, membantu dalam meja kursi dan akomodasi laennya, kami juga berterima kasih kepada wasit dan panitia,” tutup Ketua Harian KGCC, di Kopi in Town PaPa MaDu. Minggu (25/2). (Z-5