Politik Projo Ganjar Tegaskan Potensi Kecurangan Pemilu 2024 Sangat Merusak Kualitas Demokrasi

Projo Ganjar Tegaskan Potensi Kecurangan Pemilu 2024 Sangat Merusak Kualitas Demokrasi

7
0
IndonesiaDiscover.com – Potensi dugaan kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024 dinilai merusak alam demokrasi yang diperjuangkan sejak masa reformasi. Dugaan kecurangan itu banyak diungkap publik di media sosial.

 

“Pelaksanaan pemilu serentak kuat dugaan telah dilakukan kecurangan khususnya kecurangan pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Hal ini dapat kita lihat sebagaimana yang disajikan atau disampaikan oleh orang perorang pada medsos, yakni seperti lembaran suara telah dicoblos terlebih dahulu, intimidasi oleh oknum-oknum aparat serta menghalang-halangi mengikuti pemilu,” kata Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang kepada wartawan, Kamis (15/2).

 

Haposan menyatakan, pihaknya sudah mewanti wanti potensi kecurangan akan terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM), yakni sejak adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90 tahun 2023 tentang syarat batas usia capres-cawapres.

 

 

“Yang putusan MK dimaksud oleh MKMK memutuskan telah terjadi pelanggaran etika barat sedemikian juga dengan putusan DKPP yang menyatakan ketua KPU telah melakukan pelangkaran etika. Namun semua itu terabaikan oleh penguasa saat ini,” ujar Haposan.

 

Dia menambahkan, tindakan penguasa yang menggelontorkan bansos menjelang pemungutan suara, pengerahan kepala desa untuk mendukung paslon tertentu, serta upaya penegak hukum mengintimidasi para kepala desa merupakan bentuk pelanggaran yang menguntungkan paslon tertentu.

 

Haposan menyampaikan, telah berkoordinasi dengan TPN Ganjar-Mahfud khususnya mengenai bukti-bukti kecurang yang tidak terbantahkan. Hal ini untuk melakukan pengumpulan bukti yang selanjutnya dilakukan upaya hukum untuk memulihkan keadaan demokrasi di Indonesia. 

 

 

“Atas dasar data data dugaan kecurangan dimaksud, Relawan Projo Ganjar meminta KPU sebagai pelaksana pemilu untuk berlaku jujur,” tegas Haposan.

 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil quick count yang dirilis lembaga survei Poltracking menyebutkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi teratas dengan meraih 59,68 persen. Disusul pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 23,26 persen, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,97 persen.

Tinggalkan Balasan