Ekonomi & Bisnis Soal HET Beras Premium di Ritel Modern, Bapanas Pastikan Tetap: Perubahan Baru...

Soal HET Beras Premium di Ritel Modern, Bapanas Pastikan Tetap: Perubahan Baru Bisa Didiskusikan Jelang Panen Raya

33
0

IndonesiaDiscover.com – Produsen beras di ritel modern dikabarkan sempat meminta relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium. Pasalnya, harga beras premium di pasar tradisional tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan di pasar modern.

Diketahui, HET beras premium di ritel modern tercatat sebesar Rp 13.900 per kilogram. Sedangkan di pasar tradisional, harga beras premium sudah mencapai Rp 18.500 per kilogram.

Meski ada permintaan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency memastikan bahwa HET beras premium tidak akan diubah dalam waktu dekat. Rencananya, HET beras premium baru akan didiskusikan ulang pada saat RI memasuki panen raya, yakni Maret mendatang.

Dia juga menjelaskan, alasan HET beras premium tidak bisa diubah dalam waktu-waktu. Menurutnya, permasalahan yang dialami saat ini bukan perihal market price atau harga di konsumen, tetapi ada di production cost atau biaya produksi.

Sehingga, menurut Arief, HET yang diubah tidak akan menjadi solusi. Justru jika hal itu dilakukan, bakal berdampak ke persoalan lainnya.

“Sekarang masalahnya HET itu dari production cost, bukan dari market price. Kalau sekarang saya tanya, fokusnya di HET-nya atau di produksinya? Kalau produksinya, harus kita benerin jangan HET-nya yang diubah, karena impact-nya nanti kemana-mana,” jelas Arief.

“Begitu HET diubah, nanti kan barangnya (beras premium) enggak ada dari produk lokal. Ini (beras premium lokal) baru akan ada Maret. Itu nanti akan membuat akan lebih ini lagi. HET itu sebagai kontrol kita terutama kami sebagai pemerintah bahwa harga ini ketinggian, harga ini kerendahan, itu HET,” tandasnya.

Sehingga sudah bisa dipastikan, dalam kurun waktu ini mereka tidak akan dulu memasok stoknya ke ritel modern. “Pokoknya pemain-pemain itu (produsen beras pasar modern) udah enggak bakalan ngisi pasar modern untuk saat ini. Karena dari sisi harga lebih menguntungkan di pasar tradisional,” ujar pemilik agen di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Pertama, ah jual karung gede aja lebih cepet, lebih tinggi harganya. Ngapain kita capek-capek packing. Itu aja kan kemarin sempat negosiasi sama pemerintah untuk minta relaksasi HET. Cuma enggak digubris. Akhirnya dia (produsen) stop pengiriman ke retail,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan