Hukum Kisah Seger Sutrisno, Dari Penjual di Stadion hingga Menjadi Juara Bersama Persebaya...

Kisah Seger Sutrisno, Dari Penjual di Stadion hingga Menjadi Juara Bersama Persebaya Surabaya

2
0

IndonesiaDiscover.com — Seger Sutrisno, nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar sepak bola, terutama bagi mereka yang memiliki kecintaan terhadap Persebaya Surabaya.

Seger Sutrisno bukan hanya sekadar mantan pemain dan pelatih, namun juga merupakan sosok yang memiliki kisah inspiratif di balik kariernya di lapangan. Dari menjual makanan dan minuman di sekitar Stadion Gelora 10 November hingga membawa Persebaya Surabaya meraih gelar juara, perjalanan hidupnya sungguh memukau.

Sebagai anak asli Karanggayam, Surabaya, Seger Sutrisno telah tumbuh dalam semangat kecintaan terhadap sepak bola, khususnya Persebaya Surabaya. Sejak era 1970-an, dia sudah terpikat oleh pesona Green Force, melihat pahlawan-pahlawan sepak bola seperti Djoko Malis, Rusdy Bahalwan, dan Soebodro saat mengangkat nama klub ke puncak kemenangan. Namun, perjalanan menuju kejayaan tidaklah mudah baginya.

Baca Juga: Prediksi Duel Sengit antara Persita Tangerang vs Persebaya Surabaya, Statistik Membuktikan

Namun, perjuangan Seger Sutrisno tidak sia-sia. Melalui tekad dan kerja kerasnya, dia berhasil menembus skuad utama Persebaya Surabaya pada musim 1986/1987. Meskipun kesempatan bermainnya terbatas, dia tetap gigih dalam latihan dan seleksi, hingga akhirnya meraih tempat di tim senior.

Bersama Persebaya Surabaya, dia berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih trofi Perserikatan pada musim 1987/1988, mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 3-2.

Setelah meniti karier sebagai pemain, Seger Sutrisno tidak berhenti di situ. Dia terus mengembangkan kariernya dengan beralih ke dunia pelatihan. Melalui pengalamannya yang luas di berbagai klub dan kelompok usia, Seger Sutrisno mendapat pengakuan sebagai pelatih yang mumpuni. Terbukti dengan kesuksesannya membawa tim junior Persebaya Surabaya meraih gelar juara Piala Soeratin pada 2019, mengobati dahaga gelar tim muda Persebaya Surabaya yang telah lama mengering.

Baca Juga: Mengenang Legenda Persebaya Surabaya Era 1980-an, Budi Johanis Layaknya Francesco Totti dari Tanah Jawa

Pada 2022, semangat dan dedikasi Seger Sutrisno terhadap sepak bola tidak pernah pudar. Dia tetap aktif terlibat dalam pembinaan dan pengembangan bakat-bakat muda, seperti yang terlihat dari keikutsertaannya sebagai arsitek Kramayudha Reborn FC di Piala Soeratin U-15.

Baginya, tantangan untuk mendidik dan membimbing generasi muda menjadi pemain sepak bola profesional merupakan suatu kehormatan dan panggilan jiwa yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab.

“Saya akan memberikan reward kepada pemain yang tampil bagus setelah pertandingan untuk memotivasi anak-anak,” ungkapnya.

Salah satu kunci kesuksesan Seger Sutrisno dalam melatih pemain muda adalah kesabaran dan pendekatan yang tepat. Dengan pengalamannya yang luas, dia memahami betul bahwa melatih pemain usia muda membutuhkan pendekatan khusus yang berbeda dengan pemain senior. Hal ini tercermin dari pernyataannya bahwa melatih pemain muda seperti bermain layang-layang, di mana diperlukan keseimbangan antara memberikan arahan teknis dan taktis dengan memperhatikan aspek psikologis dan emosional para pemain.

Tinggalkan Balasan