Meski begitu, Menkeu mengatakan bahwa RI perlu waspada jika menerapkan student loan ini. Terlebih di Amerika Serikat (AS) yang sudah lebih dulu menerapkan, justru memicu permasalahan yang jangka panjang.
Menkeu juga menekankan, agar ke depan student loan yang bakal dikembangkan LPDP bisa terjangkau dan tidak memberatkan mahasiswa. “Tapi kita juga waspada, di negara maju seperti di Amerika itu sudah dilakukan dan menimbulkan juga masalah jangka panjang. Maka kita juga akan melihat, kita sudah membahas dengan perbankan, LPDP nanti akan merumuskan bagaimana afordability dari pinjaman itu sehingga tidak memberatkan student,” jelas Menkeu.
“Tapi juga tetap mencegah terjadinya moral hazard dan tetap memberikan afirmasi terutama kepada kelompok yang tidak mampu, itu semua kombinasi yang harus kita capture di dalam desainnya. Saat ini LPDP sedang membahasnya utk kemudian kita sampaikan dan putuskan dalam dewan pengawas,” imbuhnya.
Dalam foto yang diunggah netizen, biaya bulanan platform ditetapkan sebesar 1,75 persen dengan. Biaya persetujuan mencapai 3 persen untuk durasi pembayaran 12 bulan.
“Bajigurr, solusi yang ditawarkann ITB! Gede lagi anjir bunganya,” cuit akun X @itbfess, dikutip Senin (29/1).
Selain itu, akun tersebut juga mengunggah sebuah flyer platform pinjol Danacita yang diduga diumumkan oleh pihak kampus ke mahasiswa. Dalam flyer itu terlihat besar tulisan Program Cicilan Kuliah Bulanan di Institut Teknologi Bandung.
Danacita juga disebut sebagai mitra resmi ITB dan menyediakan opsi cicilan 6 atau 12 bulan. Sementara proses pengajuan tanpa DP dan tanpa jaminan apapun.