Hukum Optimalkan 115 Aset, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun ke Negara

Optimalkan 115 Aset, LMAN Sumbang PNBP Rp 3,7 Triliun ke Negara

3
0

IndonesiaDiscover.com – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melaporkan telah menyumbang Rp 3,7 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Negara pada 2023. Capaian itu naik 48 persen, jika dibandingkan realisasi 2022.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan, PNBP itu diperoleh karena LMAN telah berhasil mengoptimalisasi 115 aset yang terdiri atas aset properti, tanah, dan kawasan.

“Selain PNBP Rp 3,7 triliun, LMAN juga melakukan apa yang dinamakan cost saving senilai Rp 111 miliar,” kata Basuki dalam Taklimat Media di Kantor LMAN, Jakarta, Selasa (23/1).

“Jadi total ada Rp 3,7 triliun untuk PNBP, Rp 111 miliar dari cost saving, dan Rp 51 miliar untuk manfaat sosial ekonomi,” lanjut Basuki.

Baca Juga: Pemerintah Sederhanakan Tarif PNBP Sektor Pertanian dan Peternakan, Ini Rincian Keringanan dan Insentifnya

Di sisi lain, LMAN juga telah mendanai sebanyak 117 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total biaya mencapai Rp 18,206 triliun sepanjang 2023. Angka itu tercatat naik 13,45 persen dibanding tahun 2022. Adapun seluruh realisasi berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Setiap tahun negara hadir melalui APBN mengalokasikan dana PSN, khususnya melalui LMAN untuk pembebasan lahan sumbernya dari APBN. “Tahun 2023, kita merealisasikan Rp 18,206 triliun meningkat 13,45 persen karena 2022 realisasi kita di angka Rp 16,407 triliun,” jelas Basuki.

Baca Juga: Tahun 2022, Perum Jasa Tirta II Sumbang PNBP Rp 350 Miliar dari Pengelolaan SDA di Waduk Jatiluhur

Kemudian, disusul oleh pembebasan 38 PSN bendungan yang realisasinya mencapai Rp 1,970 triliun. Lalu pembebasan lahan untuk pembangunan 8 PSN di Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 1,426 triliun.

“Seperti biasa, 3 sektor tertinggi yang merealisasikan adalah pertama jalan tol, itu mencapai sekitar Rp 14,397 Triliun, sektor sumber daya air itu Rp 2,024 T, ketiga sektor perhubungan itu tidak sampai Rp 1 triliun,” jelasnya.

“Karena proyeknya tidak terlalu banyak, seperti (jalur KA) Makassar – Pare- pare dan sebagainya yang lain kecil-kecil,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan