
Kanker pankreas merupakan salah satu penyakit silent killer. Begitu muncul gejala, sering kali sudah stadium lanjut. Pengobatan hanya untuk meredakan nyeri. Rutin medical checkup dan jaga pola hidup sehat sebagai pencegahan.
—
DI awal, tidak ada gejala yang terasa. Justru ketika timbul gejala, artinya sudah stadium lanjut. Gejalanya pun tidak spesifik, antara lain, nyeri ulu hati, penurunan berat badan, mata kuning, mudah lelah, lemas, dan nafsu makan berkurang. ”Umumnya, pasien datang ke dokter ketika sudah terlambat,” ujar Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD KGEH MMB FINASIM FACP.
Baca Juga: Dianggap sebagai Limbah! Kulit Pisang Ternyata Memiliki Khasiat Luar Biasa bagi Kesehatan
”Sering kali orang mengira nyeri ulu hati sebagai mag. Padahal, pankreas berada pas di tengah ulu hati. Jadi, jangan remehkan nyeri ulu hati. Bisa jadi terkait proses kanker pankreas,” tegas dokter spesialis penyakit dalam internis subspesialis konsultan gastroenterologi dan hepatologi itu.
Dia menyebut rasa nyerinya tidak bisa dibedakan antara nyeri mag dan gejala kanker pankreas. Karena itu, dokter Ari mengimbau segera periksakan. Jika perlu, lakukan USG.
”Jika baru stadium 1, tumornya masih kecil, bisa kita lakukan operasi pengangkatan. Tapi kalau sudah besar, pengobatan hanya mengurangi nyeri efek tumor dan mengoptimalkan kualitas hidup dengan radioterapi atau kemoterapi,” ungkapnya.
Baca Juga: Supaya Anak Tidak Tumbuh Menjadi People Pleaser: Ajarkan Batasan, Tidak Melulu Menyuruh Mengalah dan Berbagi
Semakin tua, risiko terkena kanker pankreas semakin tinggi. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan usia muda sudah terserang. ”Umur 30–40-an bisa kena. Biasanya karena merokok dan minum alkohol sejak muda, obesitas, dan kurang gerak juga,” imbuh dokter Ari. (lai/c6/nor)
LANGKAH CEGAH KANKER PANKREAS
• Diet seimbang, hindari konsumsi makanan tinggi lemak
• Olahraga teratur