IndonesiaDiscover.com – Wisata alam dan budaya menjadi andalan Indonesia untuk menarik minat wisatawan mancanegara, tak terkecuali tren wellness tourism.
Dulu wisata hanya sekadar tamasya dan relaksasi tradisional, namun saat ini muncul tren dalam industri perjalanan berupa wellness tourism.
Wellness tourism memperoleh popularitas di antara para wisman yang tidak hanya mencari liburan saja, tetapi juga menginginkan pengalaman transformatif untuk kesejahteraan mereka.
Para wisman mencari tujuan pariwisata yang tidak hanya menawarkan pemandangan indah dan atraksi budaya, tetapi juga berbagai layanan kesehatan dan kebugaran yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto, mengatakan bahwa saat ini wellness tourism semakin berkembang. Orang datang untuk tujuan spiritual dan kesehatan serta memperhatikan kesejahteraan dan keseimbangan hidup.
Baca Juga: Wellness Tourism Bali Makin Dilirik, Wisatawan Datang untuk Tujuan Spiritual dan Kesehatan
Wahyu menambahkan jika kekayaan budaya di Nusantara mendorong wisman semakin tertarik untuk datang ke tempat yang sangat berbeda dengan kultur di tempat asalnya.
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi sektor pariwisata Indonesia, antara lain terus mendorong standar keamanan, kebersihan, dan segi pemasaran yang lebih efektif dengan memanfaatkan media sosial dan adopsi teknologi serta mendorong pariwisata berkelanjutan.
“Tentunya ada banyak hal yang harus ditingkatkan terkait destinasi atraksi, dan juga infrastruktur, kualitas lingkungan hidup, dan terkait dengan kebersihan, keamanan dan keselamatan,” jelas Wahyu seperti dikutip dari Antara pada Kamis (14/12).
Wahyu menilai target kunjungan wisman sudah memenuhi target sampai kuartal ketiga 2023 yakni sekitar 8-9 juta wisman, dari target 3,5-7,4 juta.
Peningkatan lama tinggal wisman dengan Gerakan Berwisata di Indonesia, juga menjadi upaya yang terus didorong pemerintah agar terjadi peningkatan belanja yang dapat memengaruhi pencapaian devisa.
“Peluang ke depan untuk mengembangkan sektor pariwisata juga semakin berkembang antara lain bagaimana spending wisatawan semakin meningkat serta lifestyle tourism terus berkembang,” ujarnya.