IndonesiaDiscover.com – Perusahaan pengolahan bijih nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 1.216.404.000 saham (20% kepemilikan NICE) dengan harga penawaran Rp 438 per lembar saham dan membukukan penerimaan Rp 532,78 miliar.
Selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 15,72 kali.
“Kami bersyukur IPO NICE telah berjalan lancar. Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi NICE sebagai pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia dengan mengedepankan world-class mining standards,” kata Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/1/2023).
Saham NICE juga telah mendapatkan penetapan sebagai Efek Syariah. Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-89/PM.02/2023 tentang Penetapan Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. sebagai Efek Syariah.
Dalam proses IPO NICE tersebut, penjamin pelaksana efek dilakukan oleh PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia, NICE juga akan memulai fase baru dengan masuknya LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru (melalui PT Energy Battery Indonesia). LX International Corp akan memiliki 60% saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.
Baca Juga: IHSG Akhir Pekan Ditutup Melemah Dipimpin Sektor Kesehatan
Perusahaan berharap NICE sebagai perusahaan publik akan berperan dan
berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.