Sosial Budaya Cetak Sejarah, Wastra Nusantara-Borobudur Tampil di Museum Ternama Dunia

Cetak Sejarah, Wastra Nusantara-Borobudur Tampil di Museum Ternama Dunia

6
0

IndonesiaDiscover.com – Setelah memiliki ruangan khusus benda seni di Markas Besar UNESCO di Paris, giliran wastra Indonesia yang mencetak sejarah tampil di museum ternama, Musée du Louvre, di ibu kota Prancis tersebut. Indonesia pun tercatat sebagai negara Asia pertama yang bisa berpameran di sana.

Mengangkat tema Selimut Nusantara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama desainer Edward Hutabarat menampilkan tenun ikat dari Sumba, Timor, Bali, dan Sumbawa serta ulos dan songket dari Samosir dalam gelaran tersebut. Keindahan wastra-wastra Nusantara kian mentereng dengan kemegahan Borobudur sebagai latar belakang. Candi di Magelang, Jawa Tengah, itu dihadirkan dalam bentuk pameran foto untuk menyertai kekayaan kain Nusantara.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menuturkan, ini adalah salah satu upaya pengembangan warisan budaya Indonesia. Termasuk upaya diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia.

”Kita bangga, kebudayaan Indonesia bisa tampil dengan berkelas di salah satu museum seni terbesar di dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis kemarin (30/11).

Edward juga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para pihak, terutama Kemendikbudristek, yang mendukung penuh karyanya untuk bisa tampil di Musée du Louvre, Paris. Dia mengakui, peradaban Indonesia sangat berkaitan erat dengan ’’selimut” (kain).

Kekayaan Indonesia di Museum Ternama Dunia: Aneka keindahan wastra Nusantara dan kemegahan Borobudur tampil di salah satu museum seni terbesar dunia, Musée du Louvre, Paris, Prancis. (Dokumentasi Kemendikbudristek)

Di berbagai daerah, selimut itu dikenal dengan nama-nama berbeda. Misalnya, sarung (selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu), jarit (kain katun tipis, biasanya berupa batik atau lurik), dan masih banyak lagi. Masing-masing pun memiliki sejarah panjangnya sendiri.

”Dan apa yang ditampilkan di sini baru sebagian kecil dari keragaman karya budaya Indonesia,” ungkapnya. (mia/c7/ttg)

Tinggalkan Balasan