
IndonesiaDiscover.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis realisasi sementara belanja modal kementerian/lembaga (K/L) tahun 2023 mencapai Rp 307,3 triliun. Angka itu tumbuh 27,7 persen. Penggunaannya antara lain untuk tahapan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), infrastruktur prioritas, serta modernisasi alutsista.
“Kalau dilihat, Rp 307,3 triliun itu naik cukup drastis 27,7 persen dari tahun lalu. Ini karena tahun 2023 ini kita pengen menyelesaikan banyak proyek-proyek nasional yang sebisa mungkin rampung sebelum pemerintahan ini selesai,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers kinerja dan realisasi APBN 2023, Selasa (2/1).
“Belanjanya untuk peralatan mesin, jalan, irigasi dan jaringan, gedung bangunan, tanah dan modal lainnya,” imbuh Sri Mulyani.
Dilihat dari realisasinya, anggaran tersebut digunakan untuk membeli peralatan mesin sebesar Rp 144,7 triliun. Untuk membuat jalan, irigasi, dan jaringan mencapai Rp 98,2 triliun. Kemudian, sebesar Rp 40,9 triliun untuk gedung bangunan, Rp 12,2 triliun sebesar Rp 12,2 triliun, dan modal lainnya sebesar Rp 11,3 triliun.
Lantas Kementerian mana yang paling banyak realisasi belanja modal sepanjang 2023?
Pertama, Kementerian PUPR yang dipimpin Basuki Hadimuljono. Kemudian, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto, Polri, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Sri Mulyani menyebut Kementerian PUPR menjadi instansi yang paling banyak belanja di atas 30 persen dari bulan sebelumnya. “Kementerian PUPR yang tercatat naik 33,5 persen menjadi Rp 103,6 triliun dari sebelumnya Rp 77,6 triliun pada tahun 2022,” jelasnya.
Kemenhan sebesar Rp 70,9 triliun atau naik 36 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 sebesar Rp 52,1 triliun.
Lalu, Polri sebesar Rp 34,2 triliun atau naik 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 30,3 triliun dan Kemenhub sebesar Rp 15,2 triliun atau tercatat naik 12,8 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 15 triliun.
Dilihat dari realisasinya, jumlah tersebut digunakan untuk bendungan yang telah selesai 7 unit dan pembangunan lanjutan 18 unit. Adapun 5 unit bendungan baru mulai proses pembangunan.
Untuk jaringan irigasi digunakan untuk membangun daerah irigasi seoakkan Rp 3,455 triliun dan rehabilitasi daerah irigas sebesr 54,560 hektar.
Baca Juga: Investor Tertarik Bangun IKN, Jokowi Dahulukan dari Dalam Negeri