IndonesiaDiscover –
Segmen low MPV semakin menarik sejak kehadiran Suzuki All New Ertiga Hybrid. Model yang diperkenalkan tahun lalu ini kini menjadi salah satu kontributor terbesar Suzuki, utamanya dengan teknologi mild hybrid.
Hadir dengan teknologi elektrifikasi, banderol harga Ertiga hybrid masih terhitung kompetitif. Varian GX ditawarkan mulai Rp273 jutaan sampai Rp284 jutaan sedangkan varian SS ditawarkan mulai Rp284 jutaan sampai Rp295 jutaan.
Lantas apa saja tawaran menarik Suzuki Ertiga Hybrid yang bisa jadi pertimbangan untuk dilirik? Simak bahasan berikut.
1. Fitur Autolight with Guide Me Light
Pemilik kendaraan kerap kali kesulitan saat keluar dari mobil di waktu malam. Lewat fitur ini, Suzuki menyentuh esensi kendaraan sebagai pembantu kegiatan harian yang bisa diandalkan.
Fitur penerangan lampu utama ini dapat membaca kondisi cahaya sekitar dan secara otomatis akan mengaktifkan lampu utama saat diperlukan. Sinar dari lampu utama juga dapat mati secara otomatis ketika kondisi cahaya terang. Fitur otomatisasi ini menambah rasa aman dan kepraktisan apabila pengendara terburu-buru dan dapat mengantisipasi ketidaknyamanan visual pengendara.
Fitur Guide me light yang terintegrasi dengan lampu utama dapat membantu pengendara yang tengah mencari atau menuju kendaraan dengan mudah menuju area depan mobil. Selain itu, fitur ini juga berfungsi saat pengemudi meninggalkan kendaraan dalam kondisi gelap. Fitur ini membantu pengemudi untuk mencari jalan dan dengan leluasa membantu aktivitas menuju rumah.
2. Fitur Cruise Control
Salah satu fitur yang sebelumnya lebih banyak tersedia di mobil Eropa, kini bisa didapatkan pada mobil low MPV. Fitur ini membuat pengemudi dapat menjaga kecepatan gerak mobil secara konsisten tanpa harus menginjak pedal gas.
Tambahan kenyamanan ini dapat berfungsi dengan kecepatan minimal di atas 43 km per jam. Cara mengaktifkannya hanya dengan tombol yang ada di lingkar kemudi sebelah kanan untuk kemudian layar MID di meter cluster menampilkan informasi fitur ini aktif.
Pengemudi juga dapat mengatur percepatan atau perlambatan dengan menekan tombol “RES +” atau “SET -“. Pastikan indikator “SET” muncul di MID dan pengemudi dapat melepas kaki dari pedal gas. Saat ingin membatalkan, cukup tekan tombol “Cancel” atau menekan pedal rem.
3. Layar MID Canggih
Pengemudi dapat menemukan beragam informasi seputar kendaraan hanya melalui layar MID pada Suzuki Ertiga hybrid. Layar ini menampilkan 9 mode informasi berbeda untuk pengemudi.
Pada mode pertama, pengendara dapat melihat konsumsi bahan bakar instan, konsumsi bahan bakar rata-rata, dan rentang jarak pengendaraan. Pada mode kedua, tampil konsumsi bahan bakar instan dan konsumsi bahan bakar rata-rata per 5, 10, dan 15 menit terakhir.
Pada mode ketiga terlihat kecepatan rata-rata selama berkendara, kecepatan rata-rata per 5 dan 10 menit terakhir dan total durasi mengemudi terakhir. Pada mode keempat, pengendara bisa melihat berapa lama total waktu berhenti dalam kondisi engine stop dan berapa total bahan bakar yang dihermat selama engine stop tersebut. Ini salah satu informasi yang paling menarik untuk melihat efisiensi bahan bakar Ertiga.
Pada mode kelima terdapat tampilan jam dan tanggal yang mudah terbaca. Pada mode keenam, ada informasi pergerakan kendaraan secara aktual dari posisi imaginal pusat gravitasi untuk memantau gaya berkendara. Mode ketujuh, terdapat grafik visual dan torsi juga daya yang dihasilkan mesin saat beroperasi.
Mode kedelapan, pengemudi bisa melihat grafik akselerasi dan deselerasi selama berkendara. Pada mode kesembilan, pengemudi bisa mengetahui aliran energi yang disalurkan ke roda maupun disimpan ke dalam baterai Lithium-ion. Selain itu, bisa mengetahui berapa kapasitas daya listrik yang tersimpan pada baterai. Jika pengendara memilih untuk lebih fokus berkendara tanpa membaca informasi-informasi tersebut. Selain ke-9 mode informasi tersebut, layar MID juga dapat diatur agar menjadi kosong tanpa tampilan informasi.
4. Teknologi Mild Hybrid
Ini jadi yang utama ditawarkan Suzuki pada produk low MPV mereka. All New Ertiga Hybrid menggunakan sumber tenaga yang berasal dari mesin bensin konvensional digabungkan dengan ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-Ion Battery. ISG berfungsi sebagai motor dan generator yang menangkap dan menyimpan energi listrik kebaterai. Energi listrik inilah yang menjaga komponen kelistrikan mobil tetap menyala saat mobil dalam posisi berhenti (engine auto start stop aktif), sehingga akan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien karena tidak terjadi proses pembakaran.
Selain itu, kehadiran teknologi hibrida ini terasa pada sisi performa. ISG yang berperan sebagai motor assist akan memberikan bantuan pada mesin konvensional. Efeknya, pengemudi akan merasa tambahan tenaga saat berakselerasi yang membuat mesin bekerja lebih ringan dan menggunakan bahan bakar lebih efisien.
5. Garansi dan Biaya Kepemilikan
Suzuki memberikan garansi yang panjang bagi konsumen Ertiga hybrid. Bagi baterai lithium-ion dan ISG, Suzuki memberikan garansi 5 tahun atau 100.000 km. Tambahan lain adalah gratis biaya jasa servis, oli dan part hingga jarak tempuh 50.000 km atau 3 tahun.
Kelebihan garansi ini membuat biaya kepemilikan Ertiga hybrid diklaim terjangkau. Jika konsumen menggunakan Ertiga hybrid hingga jangka waktu 5 tahun atau jarak tempuh 100.000 km, biaya baru akan muncul pada periode service ke 40.000 km dan 60.000 hingga 100.000 km. Besarnya total biaya perawatan berkala hingga jarak 100.000 km yaitu Rp5.396.750 atau Rp2.957 per hari untuk transmisi otomatis (AT). Sedangkan untuk transmisi manual (MT), berkisar pada angka Rp5.967.050 atau Rp3.269 per hari. Perawatan berkala tersebut meliputi penggantian fast moving parts, produk Ecstar dan jasa, namun tidak termasuk untuk penggantian parts di luar paket perawatan berkala.
Selain itu, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan yang dikenakan pada Ertiga Hybrid juga terhitung kompetitif. Perhitungan pajak tahunan model Suzuki ini sekitar Rp3,675 juta per tahun atau sekitar Rp10.068 per hari. Tidak terdapat perbedaan nilak PKB antara varian transmisi manual maupun otomatis.
(STA/TOM)
Baca juga: Skandal Kecurangan Daihatsu, Potensi Memengaruhi Konsumen di Indonesia?