

Ikea telah memperingatkan penundaan pada beberapa produk karena pengalihan kontainer pengiriman secara massal dari Laut Merah karena alasan keamanan.
“Situasi di Terusan Suez akan mengakibatkan penundaan dan mungkin menyebabkan pembatasan ketersediaan produk IKEA tertentu,” kata juru bicara IKEA melalui email pada hari Kamis.
Mereka menambahkan bahwa keselamatan staf yang bekerja di rantai pasokannya adalah prioritasnya, dan pihaknya sedang mengevaluasi opsi lain untuk memastikan ketersediaan produk. Ikea tidak memiliki kapal kontainer sendiri, namun menggunakan operator eksternal.
Kargo senilai setidaknya $80 miliar telah dialihkan dari jalur air yang menyediakan akses ke Terusan Suez Mesir, jalur tercepat antara Eropa dan Asia, karena gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh militan Houthi yang berbasis di Yaman.
Electrolux asal Swedia, perusahaan peralatan rumah tangga terbesar di dunia, telah membentuk satuan tugas untuk mencari rute alternatif dan mengidentifikasi pengiriman prioritas, menurut laporan Reuters.
Raksasa pelayaran Maersk, meja Lloyd dan CMA CGM termasuk di antara mereka yang telah mengkonfirmasi minggu ini bahwa mereka akan mulai mengalihkan kapal-kapal yang sudah transit di sekitar rute Tanjung Harapan yang lebih panjang di sepanjang Afrika bagian selatan seiring dengan berlanjutnya serangan.

Vincent Clerc, CEO Maersk, mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa bahwa perusahaan menilai saat ini terdapat risiko yang tidak dapat diterima bagi karyawannya karena tidak ada cara untuk mengetahui kapal mana yang akan menjadi sasaran.
Para pemimpin Houthi mengatakan serangan-serangan itu merupakan respons terhadap pemboman Israel di Gaza dan terfokus pada kapal-kapal yang menuju Israel, namun sejumlah kapal lain yang menggunakan rute tersebut telah terkena dampaknya.
Perjalanan ini dapat menambah waktu transit antara dua hingga empat minggu, tergantung pada kecepatan perjalanan.
Clerc menambahkan bahwa tidak jelas seberapa cepat perusahaan akan melihat dampak dari gugus tugas baru yang dipimpin AS, yang akan mengirimkan kapal militer pertahanan udara canggih dari negara-negara termasuk Inggris dan Italia ke wilayah tersebut.
Eropa akan terkena dampak paling besar dari penundaan ini karena hubungan dagangnya yang kuat dengan Asia, dan karena kargo tujuan Amerika dapat dikirim melalui Samudera Pasifik.