






Bisa ditebak dari namanya, Gua Batman adalah tempat bersarangnya ribuan kelelawar di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Mencicipi sensasi wisata minat khusus yang satu ini, bisa jadi opsi kegiatan bila Sobat Pesona bertandang ke Gunung Bromo.
Ya, Desa Ngadas di Sukapura (Ngadas Sukapura) ini adalah salah satu pintu gerbang masuk kawasan wisata Bromo Tengger Semeru dari arah Probolinggo. Destinasi Pasir Berbisik yang sangat terkenal itu pun termasuk dalam wilayah desa wisata yang satu ini.
Gambar : Pemandu mengarahkan wisatawan Bua Batman
Akses menuju Gua Batman relatif nyaman, dapat ditempuh dengan kendaraan MPV pada umumnya, atau menggunakan jip. Tiba di lokasi, perjalanan harus dilanjutkan dengan 100 meter jalan kaki di tepian sawah dan dan ladang kentang yang sempit, serta 50 meter trekking terjal. Jangan khawatir, rute tersebut tidak terasa “menyiksa” berkat hawa pegunungan yang sejuk dan pemandangan yang asri. Akibat bencana alam, di beberapa titik jalur trekking memang jadi lebih menantang dan curam. Karena itu, Sobat Pesona harus didampingi pemandu ya, bila main ke Gua Batman ini.
Menurut Dandi, pemandu lokal di sana, waktu terbaik berkunjung adalah pada musim kemarau. Idealnya pukul 07.00-10.00 pagi, pada saat kelelawar beterbangan mencari tempat hinggap di dinding dan atap gua. Bila terlalu siang maka bau kotoran kelelawar akan menyengat dan satwa ini sudah “mager” untuk tidur siang sehingga tidak terlihat banyak pergerakannya. Sedangkan pada sore dan malam hari, mereka terbang keluar untuk beraktivitas.
Kebanyakan tamu yang datang ke Gua Batman adalah turis mancanegara yang mendapatkan rekomendasi destinasi unik ini dari penginapan di mana mereka tinggal. Bila ingin lebih rinci mengamati kegiatan hewan nokturnal ini, Sobat Pesona bisa membawa teropong, ya.
Gambar: Gua Batman
Selain ke Gua Batman, Sobat Pesona bisa melakukan jelajah desa untuk menikmati keindahan Desa Ngadas Sukapura yang memiliki lansekap menawan ini. Pokdarwis desa juga menawarkan wisata naik sepeda, agar kalian lebih puas berinteraksi dengan sekitar.
Gambar: Desa Ngadas Sukapura dari ketinggian
Pemandangan indah memanjakan mata sepanjang perjalanan di desa yang berada di ketinggian sekitar 2.100 mdpl sehingga sangat sesuai untuk bercocok tanam ini. Sobat Pesona akan banyak menjumpai ladang tanaman sayuran seperti daun bawang, kubis, dan kentang di kanan kiri jalan.
Keramahan warga melayani setiap wisatawan yang datang, patut diacungi jempol. Tak jarang, mereka mengizinkan wisatawan membantu memanen hasil bumi. Duh, seru banget, kita jadi bisa merasakan sensasi kehidupan ala pedesaan melalui pengalaman seperti ini.
Gambar: Wisatawan belajar panen daun bawang
Sebagai opsi penginapan, Sobat Pesona bisa mencoba tinggal di homestay yang dikelola penduduk. Banyak pilihan homestay terdapat di Desa Jetak yang terletak bertetangga dengan Desa Ngadas Sukapura. Terkenal sebagai kawasan akomodasi wisatawan Bromo, Desa Jetak juga dikaruniai alam yang indah, bahkan keindahan pegunungan langsung menyapa mata begitu kita keluar dari penginapan. Selain membuka fasilitas homestay, kebanyakan warga di sana juga berprofesi sebagai pemandu jeep tour di Bromo.
Salah satunya adalah pasangan Sukamat dan Puji. Sukamat yang aktif sebagai operator jeep tour dengan senang hati mengantarkan Sobat Pesona untuk wisata di area Bromo. Satu jeep bisa ditumpangi maksimal 5 orang penumpang dengan harga sekitar Rp600.000.
Sedangkan Puji, istrinya, fokus mengelola Kembar_Homestay milik mereka, yang terdiri dari 2 lantai dengan 3 kamar di setiap lantainya. Fasilitas yang bersih dan apik ini juga dilengkapi peralatan untuk memasak, namun jika wisatawan ingin memesan, mereka dapat membantu membelikan makanan siap santap. Biayanya menginapnya terjangkau, sekitar Rp100.000 per orang.
Gambar: Wisatawan Siap Melakukan Jeep Tour
Gambar: Salah satu kamar di Kembar Homestay
Gambar : Sukamat dan Puji pengelola tour dan homestay
Tak hanya berwisata di destinasi saja, Sobat Pesona bisa lebih mengenal budaya setempat dengan cara menginap di homestay milik penduduk seperti ini, ya. Sempatkan juga berinteraksi dengan para pelaku pariwisata seperti pemandu, agar pengalaman jalan-jalan kalian makin berkesan.
Yuk, kita wisata #diIndonesiaaja, karena selalu ada yang unik dan seru di desa wisata!
***