
Perhiasan Meterai CEO Gina Drosos mengatakan kepada Jim Cramer dari CNBC pada hari Selasa bahwa lamaran pernikahan akhirnya meningkat, bertahun-tahun setelah Covid mengganggu pola kencan pada umumnya dan merugikan bisnis perusahaan.
“Kami tahu banyak tentang pasangan yang berpacaran, jadi kami merasa sangat yakin bahwa prediksi kami benar, dan pertunangan telah terjadi,” kata Drosos. “Kami memiliki penarik tiga tahun.”
Perhiasan pengantin, terutama cincin pertunangan, menyumbang sekitar 50% dari penjualan Signet, kata Drosos. Signet memiliki beberapa pengecer perhiasan, termasuk Jared, Zales dan Kay Jewellers. Perusahaan mengaitkan lemahnya penjualan dalam beberapa tahun terakhir dengan tertundanya kencan dan tertundanya hubungan yang disebabkan oleh isolasi selama pandemi.
Drosos mengatakan perusahaan memperkirakan tahun ini akan menjadi tahun yang paling sulit, dan menjelaskan bahwa keterlibatan masih turun 25% dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi pada umumnya. Namun, perusahaan tersebut berhasil mengalahkan perkiraan laba per saham Wall Street dalam laporan triwulanan hari Selasa, dan sahamnya naik lebih dari 5% pada penutupan hari Selasa.
Signet melihat adanya peningkatan jumlah keterlibatan, mengutip data yang dikumpulkan dari surveinya sendiri serta dari mitra Google Dan Meta. Perusahaan ini melacak 45 “tonggak sejarah” yang dilalui pasangan sebelum bertunangan, termasuk “tahap akhir” seperti melakukan perjalanan atau tinggal bersama. Drosos mengatakan kategori-kategori ini telah berkembang selama dua kuartal terakhir.
Survei Signet juga menunjukkan bahwa generasi muda memiliki keinginan lebih besar untuk bertunangan dibandingkan masa lalu, tambahnya.
“Ternyata 80% pelanggan Gen Z dan Milenial yang belum menikah ingin bertunangan, dan angka tersebut sebenarnya lebih tinggi dibandingkan survei yang kami lakukan lima tahun lalu,” ujarnya. “Jadi, pertunangan itu masih hidup dan sehat.”