Foto yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza ini menunjukkan ledakan di bagian utara daerah kantong Palestina saat serangan Israel pada 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas.
John Macdougall | Afp | Gambar Getty
Bom Israel menghantam Jalur Gaza pada Jumat pagi setelah gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas berakhir dan pasukan Israel menuduh kelompok militan Palestina melanggar ketentuan perjanjian mereka.
“Setelah sirene berbunyi di komunitas dekat Gaza, IDF Aerial Defense Array berhasil mencegat peluncuran dari Gaza,” demikian bunyi postingan di akun resmi X Angkatan Pertahanan Israel pada pukul 06.18 waktu setempat.
Satu jam kemudian, mereka mengunggah pembaruan yang berbunyi: “Hamas melanggar jeda operasional, dan terlebih lagi melepaskan tembakan ke wilayah Israel. IDF melanjutkan pertempuran melawan organisasi teroris Hamas di Gaza.”
Gencatan senjata sendiri berakhir pada Jumat pukul 07.00 waktu setempat. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 24 November, awalnya dimaksudkan untuk berlangsung selama empat hari, namun diperpanjang selama tiga hari berikutnya karena perunding Qatar dan Mesir berupaya untuk mendorong jeda dalam pertempuran. Hal ini memungkinkan lebih banyak lagi sandera Israel dan tahanan Palestina yang ditukar dan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang terpukul.
Secara total, hingga Jumat, 110 sandera yang dibawa Hamas ke Gaza pada 7 Oktober telah dibebaskan. Mereka termasuk 78 warga Israel dan warga negara ganda, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Berdasarkan ketentuan perjanjian itu, tiga tahanan Palestina ditukar dengan setiap sandera Israel.
Perang Israel dengan Hamas, yang dimulai pada 7 Oktober, adalah yang paling berdarah dalam sejarah konflik Israel-Palestina, menewaskan lebih dari 14.500 orang di Jalur Gaza yang terkepung, menurut otoritas kesehatan di sana.
Serangan udara dan darat yang dilakukan pasukan Israel dilancarkan sebagai pembalasan atas serangan teroris Hamas di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang di Gaza. Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 150 sandera masih berada di sana.