IndonesiaDiscover –
Mitsubishi Indonesia (MMKSI) mulai mengirimkan XForce ke konsumen November ini. Hingga akhir tahun mereka bakal mendistribusikan 4.000 unit. Tercatat 16.000 prospek kustomer yang tertarik membeli. Terus belakangan muncul isu kalau APM hendak menaikkan harga. Padahal di sisi lain, kompetitor sekelas malah memberikan diskon banyak. Namun pabrikan menampik, belum akan mengerek banderol.
“Soal harga, sejak awal kami belum meningkatkan harga. Coba dicek lagi. Untuk sementara kami tidak ada rencana menaikkan harga XForce. Sedangkan tahun depan kenaikan harga tergantung kondisi pasar. Saat ini kami belum ada rencana kenaikan harga. Setahu saya kompetitor sudah menurunkan harga dengan diskon. Itu jadi hal yang perlu kami pejalari. Kami berupaya memberikan benefit tambahan buat konsumen XForce,” ungkap Atsushi Kurita, President Director PT MMKSI dalam konferensi pers di Cikarang, Jawa Barat (17/11).
Berbagi Teknologi Hybrid Xpander dan XForce
Kemudian rival sekelas sudah memiliki varian hybrid. Sedangkan produk kompak SUV Mitsubishi di Indonesia hanya punya dua varian dengan mesin bensin saja (ICE). MMKSI memberikan pandangan mengenai hal ini. Kans XForce menjadi kendaraan hybrid sangat besar, namun sepertinya bukan untuk pasar sini dulu. Karena regulasi pemerintah sementara ini lebih fokus terhadap kendaraan berbasis baterai (BEV).
“Jadi seperti kita ketahui dari pengumuman Mitsubishi sebelumnya. Di Thailand akan ada Xpander hybrid karena di sana memiliki kebijakan pajak yang menguntungkan. Harga hybrid di Thailand bisa lebih murah dibandingkan mobil konvensional. Sedangkan di Indonesia. Sejujurnya kami melihat dulu kondisi pasar. Memang betul kompetitor kami sudah mengenalkan hybrid di segmen XForce. Melihat hal itu, kami berupaya mempelajarinya dan kami akan siap mengenalkan compact SUV hybrid pada masa depan untuk Indonesia,” imbuh Kurita, menjawab pertanyaan media.
Baca Juga: Mitsubishi Xpander Hybrid Direncanakan Meluncur Awal 2024
XForce dan Xpander hybrid, lanjut dia, akan berbagi teknologi yang sama. Jadi sangat pasti bisa dikembangkan. Kurita mempercayakan MMKI untuk bisa memproduksi Xforce hybrid kelak. MMKSI tidak ingin mengenalkan model hybrid jika harus impor. Karena memang tidak diperkenankan oleh pemerintah (harganya bisa lebih mahal).
Untuk diketahui, XForce memang mengambil platform dari Xpander. Enjin kedua produk berkode 4A91 yang sudah legendaris. Dengan format empat piston DOHC 16 valve, keluaran tenaga maksimal capai 105 PS di 6.000 rpm dan momen puntir puncak sampai 141 Nm pada 4.000 rpm. Perlu dicatat, angka ini merupakan kekuatan mesin terpasang (dari pabrikan), sebelum disalurkan ke roda depan. Kemudian distribusi daya pakai CVT dan dibilang ada sedikit perbedaan dari Xpander.
Bila kelak kedua model dijadikan hybrid, diprediksi tetap menggunakan platform sama berikut mesin 1.5 liter yang sudah terkenal durabilitasnya. Barulah dipadankan bareng motor penggerak elektrik plus sokongan baterai lithium ion. Tunggu kemunculannya awal 2024 di Thailand. (ALX/ODI)
Baca Juga: Kantongi 4.000 Lebih Pemesanan, Mitsubishi XForce Mulai Dikirim ke Konsumen