Internasional Harga minyak mentah AS turun di bawah $78 per barel, terendah sejak...

Harga minyak mentah AS turun di bawah $78 per barel, terendah sejak Juli

26
0

Tenaga pompa minyak menarik minyak dari ladang minyak Permian Basin di Odessa, Texas pada 14 Maret 2022.

Joe Raedle | Berita Getty Images | Gambar Getty

Harga minyak mentah AS turun di bawah $78 per barel pada hari Selasa dan mencapai titik terendah sejak Juli karena lemahnya data ekonomi global menutupi kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat meletus menjadi konflik regional yang lebih luas.

West Texas Intermediate turun $2,98, atau 3,58%, menjadi $77,93 per barel, sementara Brent turun $3,00, atau 3,52%, menjadi $82,18, keduanya merupakan harga terendah sejak Juli.

Ikon grafik sahamIkon grafik saham

menyembunyikan konten

Harga minyak, YTD

Penurunan ini terjadi setelah Tiongkok melaporkan data ekonomi yang beragam.

Impor minyak mentah Beijing meningkat pada bulan Oktober berdasarkan volume dan nilai, namun ekspor negara tersebut secara keseluruhan turun lebih besar dari perkiraan, yang menunjukkan bahwa permintaan global telah melemah.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini melaporkan penurunan ekspor sebesar 6,4% dalam dolar AS pada bulan Oktober dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lebih buruk dari penurunan sebesar 3,3% yang diprediksi oleh jajak pendapat Reuters.

Ekspor Tiongkok kini telah turun selama enam bulan berturut-turut karena kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada perekonomian global. Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari pada hari Selasa menurunkan ekspektasi bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga.

“Kita perlu mengembalikan inflasi ke 2% dalam jangka waktu yang wajar. Pada akhirnya perekonomian akan memberi tahu kita berapa banyak yang dibutuhkan untuk mencapainya dan saya tidak tahu,” kata Kashkari kepada Bloomberg Television.

Data dari Tiongkok mengimbangi dampak pengurangan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia, yang menyebabkan harga minyak lebih tinggi pada awal pekan ini. Riyadh dan Moskow mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa mereka akan mempertahankan pengurangan tersebut setidaknya sampai akhir tahun ini.

Harga minyak naik dalam seminggu setelah serangan teror Hamas terhadap Israel di tengah kekhawatiran bahwa perang tersebut dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas yang mengganggu pasokan minyak.

Harga telah turun sejak pertengahan Oktober seiring dengan meredanya kekhawatiran mengenai penyebaran konflik dalam waktu dekat.

Ini adalah kisah yang berkembang. Silakan periksa kembali untuk mengetahui pembaruan.

Tinggalkan Balasan