IndonesiaDiscover –
Sederet model masa depan Honda tampil di gelaran Japan Mobility Show (JMS) 2023. Ada yang masih berbentuk konsep dan ada yang sudah tampak matang masuk jalur produksi. Salah satu paling mungkin terwujud dalam waktu dekat adalah Sustania-C Concept dan Honda Pocket. Mereka dipasangkan, mengingatkan kembali duet serupa 40 tahun lalu, antara Honda City Turbo dan Honda Motocompo. Namun, kini unit sudah memanfaatkan sumber energi listrik.
Pada era 1980-an, Honda berupaya mengatasi masalah mobilitas di kota padat melalui model berukuran kecil. City Turbo jadi jawabannya. Ia merupakan hatchback mini bermesin 1,2-liter, sementara Motocompo motor kompak bertubuh kotak dengan enjin bensin 50 cc. Unit bisa dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Hal ini pun dapat dilakukan Sustania-C dan Pocket.
Honda Sustania-C merupakan hatchback mungil mirip City Turbo. Sementara Honda Pocket adalah motor listrik yang bisa dilipat. Konsepnya mirip Motocompo. Meskipun secara desain motor terlihat berbeda signifikan. Namun, keduanya dihadirkan dalam warna serupa layaknya duo jadul tersebut.
Fokus ramah lingkungan tak hanya dari jantung mekanisnya. Material yang dipakai kedua kendaraan juga inovatif. Honda memanfaatkan resin akrilik yang didaur ulang dan bisa digunakan kembali. Ini merupakan solusi dalam upaya mengatasi keterbatasan sumber daya, sekaligus mencapai ramah lingkungan. Jika kelak unit sudah tak terpakai bisa didaur ulang dengan mudah.
Baca Juga: HondaJet Echelon, Pesawat Jet Ringan dengan Teknologi Terdepan
Resin akrilik memiliki tingkat fleksibilitas tinggi sehingga dapat dibentuk dengan mudah. Namun, ia juga memiliki kekuatan yang sulit dipatahkan sambil mempertahankan kemampuan resistensi terhadap air. Makin menarik karena tidak diperlukan pengecatan. Pewarnaan sendiri dapat dilakukan saat proses pembentukan bodi atau molding.
Sustania-C bergaya modern retro dengan banyak bagian membulat, mirip Honda e. Tak banyak garis detail rumit pada bodi, bisa jadi bertujuan menguatkan daya tempuh melalui tubuh aerodinamis. Perangkat penerangan utama bulan dengan garis membelah bagian tengah. Ia memakai unit LED sehingga lebih hemat energi. Sementara pada sisi terpasang pelek berpalang tebal sebagai pengalir udara untuk mengurangi tahanan angin.
Tampang dilengkapi gadget berupa panel surya. Sehingga pemanen energi listrik tak hanya berasal dari kinetic hasil regenerative brake, tapi juga panas matahari. Sementara bagian belakang diberikan panel akrilik yang terintegrasi jendela dan lampu belakang multifungsi. Lampu kombinasi bisa menjadi semacam layar yang dapat dikontrol karena mengaplikasikan sejumlah LED kecil. Pengguna dapat memproyeksikan gambar maupun pesan, termasuk kapasitas baterai tersisa. (HFD/ODI)
Baca Juga: Honda Pamer Konsep dan Teknologi di Japan Mobility Show 2023
