![106335625-1579008075721gettyimages-1193458522.jpeg](https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2023/10/106335625-1579008075721gettyimages-1193458522.jpeg?resize=640%2C360&ssl=1)
Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Rabu dengan obligasi 10-tahun mencapai level tertinggi baru dalam beberapa tahun karena investor mencerna data ekonomi terbaru dan mempertimbangkan prospek suku bunga Federal Reserve.
Itu perbendaharaan 10 tahun imbal hasil naik hampir 7 basis poin menjadi 4,911%, menempatkannya di atas 4,9% untuk pertama kalinya sejak 2007. Sementara itu, perbendaharaan 2 tahun imbal hasil diperdagangkan hampir 2 basis poin lebih tinggi pada 5,231%, di sekitar level yang terakhir terlihat pada tahun 2006.
Juga khususnya perbendaharaan 5 tahun bergerak setinggi 4,937%, level tertinggi sejak 2007.
Hasil dan harga bergerak berlawanan arah dan satu basis poin sama dengan 0,01%.
Investor memandang data ekonomi baru sebagai ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter The Fed yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Perumahan baru mulai meningkat pada bulan September tetapi meningkat lebih lambat dari perkiraan, menurut data yang dirilis Rabu. Izin mendirikan bangunan turun pada bulan tersebut, namun penurunannya lebih kecil dari perkiraan para ekonom.
Angka penjualan ritel untuk bulan September, yang diterbitkan pada hari Selasa, naik 0,7% untuk bulan tersebut. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 0,3% dan menunjukkan ketahanan konsumen dalam menghadapi suku bunga yang lebih tinggi dan tekanan ekonomi lainnya.
Data tersebut menimbulkan kekhawatiran baru mengenai prospek suku bunga, dan beberapa investor menganggapnya sebagai indikasi bahwa suku bunga dapat dinaikkan lebih lanjut atau setidaknya untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pasar masih memperhitungkan kemungkinan 90% bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah ketika Fed mengumumkan keputusan moneter berikutnya pada 1 November, namun kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember meningkat setelah data pada hari Selasa, menurut instrumen FedWatch-CME Group.
Dalam beberapa hari dan minggu terakhir, beberapa pejabat Fed telah mengindikasikan bahwa bank sentral mungkin siap untuk menaikkan suku bunga, terutama karena imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menambah kondisi perekonomian yang lebih ketat. Komentar lebih lanjut dari para pengambil kebijakan diperkirakan akan muncul pada minggu ini, termasuk dari Ketua Fed Jerome Powell, dan investor mengamati komentar mereka untuk mencari petunjuk mengenai ekspektasi kebijakan mereka.
Data ekonomi yang akan datang juga dapat mempengaruhi opini investor dan pejabat Fed.