
Lalu lintas perkotaan jalan bebas hambatan menghadap kanal di Stockholm, Swedia.
Oksana Verkhola | Stok | Gambar Getty
Pada tahun 2025, ibu kota Swedia, Stockholm, berencana melarang kendaraan bertenaga diesel dan gas memasuki bagian tengah pusat kota untuk mengurangi emisi.
“Di Stockholm, tempat Partai Hijau berkuasa, setiap orang harus bisa menghirup udara tanpa jatuh sakit,” tulis Wakil Walikota Bidang Transportasi Lars Strömgren dalam postingan Instagram minggu lalu saat ia mengumumkan kebijakan baru tersebut. “Sebaliknya, ini harus menjadi festival publik dengan tempat duduk di luar ruangan dan banyak ruang untuk berjalan kaki dan bersepeda. Sekarang kami mengambil langkah besar berikutnya untuk mewujudkannya.”
Kawasan yang dibatasi oleh empat jalan di pusat kota Stockholm, yang meliputi sekitar 20 blok, akan menjadi zona lingkungan kelas 3, menurut laporan SVT, kantor berita nasional di Swedia. Klasifikasi zona tersebut berarti tidak ada kendaraan berbahan bakar diesel atau gas yang diperbolehkan mengemudi di dalamnya.
Ini akan menjadi zona lingkungan hidup kelas 3 pertama di Stockholm, namun rencananya pada akhirnya akan diperluas melampaui area 20 blok tersebut. Pejabat Swedia akan menegosiasikan perpanjangan tersebut pada paruh pertama tahun 2025.
Stockholm bukanlah negara pertama yang menguji zona rendah emisi, namun larangan menyeluruh ini adalah salah satu langkah paling berani yang dilakukan oleh ibu kota besar Eropa.
London memiliki beberapa zona rendah emisi yang membebankan biaya harian kepada kendaraan beremisi tinggi untuk berkendara di dalamnya. Brussels mengumumkan pada bulan Desember bahwa hanya kendaraan penting seperti layanan darurat, kunjungan kesehatan, dan beberapa pengiriman bisnis yang diperbolehkan di 10 jalan di pusat kota; kendaraan tidak penting lainnya mendapat satu peringatan sebelum didenda. Oslo juga menjajaki potensi zona nol emisi pada tahun 2025.