IndonesiaDiscover –
Salah satu perhatian sebelum membeli kendaraan baru ialah resale value. Atau disebut juga nilai jual kembali. Untuk beberapa merek premium dari Eropa kerap mengalami penurunan harga lumayan besar. Banyak sekali faktor pendukungnya. Mulai dari pajak tahunan relatif mahal, hingga sisi purnajual yakni onderdil yang tak bisa dibilang murah. Nah, misal kalau kita ingin membeli mobil BMW. Seberapa besar depresiasi di pasar?
Ambil contoh unit bekas dari BMW Used Cars yang tercantum dalam laman resmi perusahaan (bwm.co.id). Dimulai dari model populer seperti 3 series 320i LCI mineral grey metallic lansiran 2018 dengan pemakaian 31.445 km. Unit dari BMW Premium Selection (Astra Sunter) sekarang dijual Rp575 juta. Pada tahun sama, unit gres tipe Luxury kala itu dilego Rp815 juta OTR Jakarta. Usai dipakai sekitar lima tahun alami penyusutan Rp240 juta atau terdepresiasi sebesar 29,44 persen.
Kemudian contoh lain model yang banyak digemari masyarakat di kelas SUV. Masih dalam listing web sama. BMW X1 sDrive19i xLine alpine white ditawarkan Rp670 juta. Mobil bekas ini keluaran 2019 dengan jarak penggunaan 15.500 km. Sedangkan unit baru pada tahun sama dilepas Rp830 juta on the road Jakarta. Terjadi penurunan nilai Rp160 juta dan depresiasi harga 19,27 persen.
Lanjut pilihan sedan seken yang bertengger di level saloon premium menengah seperti BMW 530i Luxury black sapphire, buatan 2018 dijajakan Rp899 juta. Jarak pemakaian tidak banyak, hanya 17.790 km. Dalam tahun sama, unit anyar kala itu dijual Rp1,303 miliar. Penurunan nilai Rp404 juta. Sedan ini terdepresiasi 31 persen. Karena memang peminatnya tidak sebanyak 3 series atau X1.
Contoh lain jenis SUV yakni BMW X3 sDrive20i produksi 2019. Kini ditawarkan oleh BMW Astra Sunter Rp829 juta. Jarak pemakaian 28.900 km. Kalau membandingkan harga baru pada saat itu, unit gres dilego Rp1,065 miliar. Anda dapat melihat pengurangan nilai terjadi sebesar Rp236 juta atau terdepresiasi 22 persen. Salah satu tenaga penjual di showroom mobil bekas premium, kawasan Jakarta Utara juga memaparkan soal penurunan harga.
“Nah, kalau kita bicara harga used car ya memang gelap. Tapi khusus kendaraan Eropa, penurunan jauh lebih banyak ketimbang kayak mobil biasa. Di showroom kami, unit bekas BMW sama Mercy (Mercedes Benz) harganya 11-12. Tapi belakangan BMW bekas usia 5 tahun kurang, lagi anjlok. Untuk model seri tiga dan X1 bekas lumayan masih diminati. Sedangkan kayak seri 5 sedan, seri 7 sedan, X3 dan X5 pokoknya seri “gede” agak lama lakunya. Dibanding baru, mobil bekas di seri ini pastilah penurunannya besar dan semakin murah. Hitungan kasar (depresiasi) bisa 30 persen bahkan lebih. Ya karena memang peminat sedikit dan segmented,” terang dia.
Dalam car listing mobkas di OTO.com, sedan BMW 730Li hitam tahun 2019 ditawarkan Rp1,3 miliar. Padahal dulunya dijual Rp2,025 miliar OTR Jakarta. Jarak penggunaan hanya 22.000 km. Artinya mobil mewah ini harus mengalami penyusutan Rp725 juta atau depresiasi 35,8 persen. Jadi, mau beli barang baru atau seken itu kembali berdasar kebutuhan konsumen. (OTO)
Baca Juga: Jual-Beli Mobil Bekas Sekarang Kena PPN Cek Peraturannya di Sini!