Jumat, Oktober 18, 2024
Teknologi Postingan pertama Trump sejak dia diangkat kembali di X adalah fotonya

Postingan pertama Trump sejak dia diangkat kembali di X adalah fotonya

12
0

IndonesiaDiscover –

Mantan Presiden Donald Trump kembali ke Twitter (sekarang X) lebih dari dua tahun setelah dia dilarang menggunakan platform tersebut setelah kerusuhan Capitol pada 6 Januari. Pada 24 Agustus 2023, Trump mengirim tweet untuk pertama kalinya sejak situs tersebut mengaktifkan kembali akunnya pada 19 November 2022. Postingan pertamanya? Gambar dengan foto mug diambil ketika dia ditahan di penjara Fulton County di Georgia atas tuduhan berkonspirasi untuk membatalkan hasil pemilihan Presiden tahun 2020.

Gambar itu juga bertuliskan “Interferensi Pemilu” dan “Jangan Pernah Menyerah!”, beserta URL situs webnya. Trump juga menautkan ke situs webnya dalam tweet tersebut, di mana foto mugnya juga ditampilkan secara mencolok dengan catatan panjang yang dimulai dengan: “Hari ini, di penjara yang terkenal dengan kekerasan di Fulton County, Georgia, saya DITANGKAP meskipun TIDAK melakukan KEJAHATAN .”

Pada November tahun lalu, Musk tampaknya mengambil keputusan untuk mengaktifkan kembali akun Trump berdasarkan hasil jajak pendapat Twitter. Dia meminta masyarakat untuk memilih apakah Trump harus mengembalikan akses ke akunnya. Pada akhir 24 jam, opsi untuk mengangkat kembali mantan presiden tersebut menang dengan 51,8 persen keputusan yang menghasilkan lebih dari 15 juta suara. Musk mengakui pada saat itu bahwa beberapa tindakan dalam jajak pendapat tersebut berasal dari “tentara bot dan troll”. Sebelum jajak pendapat, Musk juga mengatakan keputusan apakah akan mengangkat kembali Trump akan diambil dari dewan moderasi yang baru dibentuk, namun dia tidak pernah menepati janji tersebut.

Situs web yang kemudian dikenal sebagai Twitter melarang Trump pada awal tahun 2021 setelah dia melanggar peraturan perusahaan yang melarang hasutan kekerasan. Penangguhan awal membuat Trump kehilangan akses ke akunnya selama 12 jam, namun beberapa hari kemudian, perusahaan tersebut menjadikan keputusan tersebut permanen. Pada awalnya, Trump mencoba untuk menghindari larangan tersebut, bahkan sampai mengajukan gugatan terhadap Twitter yang akhirnya gagal. Setelah penghapusan platform dari Twitter, Facebook, dan situs media sosial lainnya, Trump kemudian membuat Truth Social. Setelah menjabat kembali, Trump mengatakan dia tidak “melihat alasan apa pun” untuk kembali ke platform tersebut. Meskipun demikian, janji untuk menjangkau banyak orang dengan sesuatu yang dramatis jelas terlalu bagus untuk dilewatkan oleh Trump, terutama mengingat pemilu pendahuluan Partai Republik mungkin akan berantakan.

Tinggalkan Balasan