
IndonesiaDiscover –
Kisruh soal rangka sepeda motor Honda terus bergulir. Kabar yang bermula dari media sosial ini kini berubah menjadi bola panas untuk PT Astra Honda Motor (AHM) terkait kualitas dan quality control produk buatannya.
Tulus Abadi, Ketua Pengurus Harian YLKI mengungkapkan masalah yang menimpa sepeda motor Honda ini memerlukan keterangan pasti dari pihak produsen. Pihak manajemen harus secepatnya melaksanakan investigasi menyeluruh terhadap kejadian tersebut.
“Apakah kejadian tersebut bersifat kasuistik atau sistemik, untuk membuktikan apakah kejadian itu karena faktor cacat produk atau faktor lainnya. Penjelasan detail dari pihak Honda sangat diperlukan untuk memberikan kepastian dan rasa aman kepada konsumen,” ucap Tulus saat dihubungi Rabu (23/8/2023).
Rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) pertama kali diperkenalkan oleh AHM lewat Genio di 2019 lalu. Rangka ini kemudian juga diterapkan pada lini produk seperti BeAT, Scoopy, dan Vario 160.
Keramaian di media sosial bermula saat banyaknya konten kreator melaporkan sasis Honda ini mengalami patah saat digunakan. Selain berubah menjadi motor mini akibat rangka yang melipat, kondisi rangka juga disorot netizen seperti bibit karat, dan keropos. Beberapa laporan memperlihatkan kondisi rangka baru yang sudah berkarat.
Tulus mengingatkan, jika memang kejadian bermula dari cacat produk, sudah sebaiknya pihak Honda harus memberikan ganti rugi. Termasuk juga kompensasi pada konsumen, apapun bentuknya. “Jika ditemukan adanya cacat produk dan kemungkinan masif, maka perlu adanya recall produk dari pasaran,” ucap Tulus.
Pihak AHM sebelumnya sudah memberikan tanggapan terkait berita yang tengah ramai diperbincangkan ini. Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication AHM mengungkapkan tim bentukan Honda sudah menghubungi konsumen yang mengeluhkan masalah. Selain itu investigasi terus dilakukan berkaitan dengan masalah rangka ini.
Baca Juga: Sasis Viral eSAF Skutik Honda yang Disebut Mudah Karat dan Patah, Perlu Recall?
Ingatkan Garansi 1 Tahun
Oto.com coba menelusuri beberapa diler di wilayah Jakarta terkait masalah ini. Secara random, kami berkunjung dan menghubungi sekitar 6 diler Honda untuk menanyakan langkah yang dilakukan dan melihat kondisi rangka baru yang ada di showroom.
Berdasarkan pengamatan pada beberapa produk yang menggunakan rangka eSAF di showroom, Oto.com mendapatkan kondisi rangka yang terbilang baik. Tidak terlihat banyak karat yang banyak disebutkan di media sosial.
“Sebelum penyerahan produk kami ada proses pre inspection yang pastinya juga melihat kondisi rangka,” ucap salah satu tenaga penjual yang ditemui memberikan penjelasan.
Beberapa tenaga penjual juga mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan arahan untuk menjelaskan masalah soal rangka. Salah satunya adalah yang terlihat seperti karat, itu merupakan lapisan cat yang berubah. Bukan pada rangka. Selain itu ada penjelasan mengenai area pengelasan yang kemungkinan membawa sisa bubuk di area cat, yang ini membuat area pengelasan (welding) terlihat berkarat.
“Pastinya, Honda sudah memberikan garansi untuk rangka selama 1 tahun atau 10.000 kilometer. Itu bisa dimanfaatkan pada pengguna baru jika ada masalah akan dicover garansi itu,” ucap salah satu tenaga penjual.
Masyarakat dan konsumen masih menunggu pernyataan resmi dari AHM hingga saat ini. Salah satunya adalah adanya keputusan recall pada masalah ini. Namun tentu keputusan recall perlu hasil investigasi yang menyeluruh.
Honda lewat media sosial akan segera memberi klarifikasi. Kita tunggu bersama apa yang akan dilakukan Honda terkait masalah rangka tersebut. (STA/ODI)
Baca Juga: Sasis eSAF Honda Dituding Mudah Patah, BPKN Sebut AHM Perlu Lakukan Recall