Politik Ketua DPR RI Menyuarakan Kesetaraan Perempuan dalam Menjalani Kehidupan di Indonesia

Ketua DPR RI Menyuarakan Kesetaraan Perempuan dalam Menjalani Kehidupan di Indonesia

34
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan kesetaraan perempuan dalam menjalani kehidupan di Indonesia, peran perempuan bagi negara sejak zaman kemerdekaan RI hingga saat ini semakin baik.

“Dalam mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia, juga semakin terbuka ruang artikulasi peran kaum perempuan dalam segala bidang, sebagai kemajuan yang dilandasi oleh kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia,” kata membuka Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan Tahun 2023-2024 dalam rangka Pidato Presiden pada Penyampaian KeteranganPemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2023, di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Menurutnya, perempuan juga masih menghadapi berbagai kendala yang dapat berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Oleh karena itulah, masih diperlukan berbagai upaya untuk memperkuat peran perempuan dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Kaum Perempuan juga harus memiliki semangat untuk saling peduli dan mendukung terhadap kemajuan kaum perempuan, karena masa depan dan kemajuan kaum perempuan ditentukan oleh perempuan itu sendiri.

‘Ayo perempuan Indonesia kita bisa,” tukas Puan

Selama 78 tahun kita membangun Indonesia, merupakan suatu pekerjaan meletakkan, menyusun, dan merekatkan setiap komponen karya terbaik anak bangsa menjadi suatu bangunan rumah kebanggan dan kebangsaan Indonesia yang berlandaskan fondasi Pancasila, yang dapat menjamin masyarakat di dalamnya hidup tentram, bersatu, adil dan makmur.

Pekerjaan meletakkan, menyusun, dan merekatkan komponen peradaban menjadi suatu bangunan rumah kebangsaan Indonesia, merupakan pekerjaan yang membutuhkan persatuan rakyat dalam semangat gotong royong.

Oleh karena itu, marilah kita seluruh anak bangsa, untuk selalu mawas diri terhadap pihak-pihak yang dapat menghancurkan ikatan persatuan rakyat Indonesia, kita tidak ingin ada pihak-pihak yang menghancurkan pekerjaan anak bangsa dalam membangun rumah kebangsaan Indonesia.

“Bagi Bangsa dan Negara Indonesia, hanya Pancasila yang dapat mempersatukan kita dan juga menjadi landasan Idiil, ideologi berbangsa dan bernegara,” terangnya.

Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia di dalam perjuangan dan usaha bersama untuk mencapai cita-cita kemerdekaan.

Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur itu tidak dapat terlaksana, hanya dengan tuntutan-tuntutan saja, atau dengan kata-kata saja, atau dengan kemarahan-kemarahan saja.

‘Masyarakat yang sejahtera itu haruslah kita bina, harus kita susun, harus kita bangun, harus kita adakan, harus kita jelmakan,” ujarnya.

Harus kita wujudkan dengan kerja bersama, bergotong royong, mengambil peran dan tanggung jawab untuk membangun Negara, apapun pekerjaan, profesi, jabatan, laki-laki ataupun perempuan, orang tua dan kaum muda, apapun kedudukannya di masyarakat maka kita lakukan untuk membangun cara pikir, cara kerja, dan cara hidup yang membawa kemajuan; sepi ing pamrih rame ing gawe, ikhlas mengabdi demi terwujudnya cita-cita bersama.

Ketua DPR RI menutup pidatonya dengan membacakan sajak:

Saat kita menanam padi, rumput pun ikut tumbuh, tetapi saat kita menanam rumput, tidak akan pernah tumbuhnya padi

Inilah gambaran, bahwa dalam kita melakukan kebaikan, kadangkala ada hal buruk yang turut serta, tetapi saat melakukan keburukan, tidak akan ada kebaikan yang menyertainya.

Manakala yang baik kita bikin lebih kuat, maka kita akan maju;

Manakala yang buruk kita bikin kuat, maka kita akan binasa.

Marilah yang baik kita bikin lebih kuat, sehingga kita semakin maju.

Marilah kita tetap pada satu semangat fighting nation yang tidak mengenal journey’s end, for a fighting nation there is no journey’s end.

Kita insafi bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan adalah hidup;

Sehingga kita masih dapat terus menggelorakan sekali merdeka, tetap merdeka.

Foto: Istimewa

Tinggalkan Balasan