Ekonomi & Bisnis Catat Sejarah, Fasilitas MRO Pertama akan Hadir di Bandara Internasional I Gusti...

Catat Sejarah, Fasilitas MRO Pertama akan Hadir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

29
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) pertama untuk pesawat udara dalam waktu dekat dipastikan akan hadir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, guna melengkapi fasilitas yang ada di bandara itu memastikan kenyamanan dan keselamatan penerbangan.

Kepastian itu diperoleh setelah tiga perusahaan sepakat melakukan Kerjasa Sama Operasi (KSO) untuk menghadirkan MRO tersebut, yakni  FL Technics Indonesia (PT Avia Technics  Dirgantara) dan PT Angkasa Pura Properti serta PT Angkasa Pura I (Persero).

Dalam keterangan tertulis yang diterima IndonesiaDiscover, Rabu (16/8/2023) penandatanganan Kontrak Kerja Sama itu dilakukan pada 11 Agustus 2023 lalu oleh ketiga pimpinan perusahaan, yaitu  Direktur FL Technics Indonesia, Martynas Grigas; Direktur Utama PT Angkasa Pura Properti, Ristiyanto Eko Wibowo; dan Direktur Komersial & Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero), Dendi T. Danianto di Kantor Pusat PT Angkasa Pura I (Persero), Kemayoran, Jakarta Pusat.

Keterangan tertulis juga menyebutkan, pencapaian itu menandai perkembangan FL Technics Indonesia yang cepat dan berkelanjutan didorong oleh pertumbuhan permintaan perjalanan global, dalam hal itu dipimpin oleh surplus industri penerbangan pasar Australia dan Asia sebagai target utamanya.

Fasilitas MRO baru tui akan memiliki kapasitas sebanyak 6 pesawat berbadan sempit, yang didukung oleh berbagai fasilitas perbaikan penunjang serta perkantoran. Sebagai tahap awal, FL Technics Indonesia dan Angkasa Pura Properti akan mengucurkan dana sebesar 32 juta Dollar AS untuk melakukan proyek pembangunan dan pengembangan MRO ini.

Pengerjaan fasilitas MRO rencananya akan dimulai pada kuartal empat tahun ini, dan diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun kedepan.

Kembalinya lalu lintas penerbangan yang tinggi pasca-pandemi, menguatkan Indonesia  sebagai salah satu destinasi utama bagi wisatawan dari manca negara. Dengan jumlah penerbangan domestik dan internasional yang terus meningkat, serta konektivitas Bandara  Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Australia dan Asia, pembangunan fasilitas perbaikan pesawat dinilai sebagai langkah yang tepat, terutama bagi maskapai dari Australia, Korea Selatan, Jepang, dan China.

“Dengan pengalaman dan keahlian FL Technics dalam melayani customer di Asia Tenggara dan global, kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas MRO serta memberikan layanan berstandar FAA, EASA, dan CASA. Dengan dibangunnya fasilitas perbaikan pesawat baru ini, FL Technics Indonesia akan membuka lebih dari 500 lapangan pekerjaan. Pengembangan MRO ini akan memfasilitasi para ahli penerbangan di Indonesia untuk membantu memajukan industri aviasi nasional dan menjadi pemimpin di Asia Tenggara dan sekitarnya,” kata Direktur FL Technics Indonesia, Martynas Grigas.

“Itu merupakan bentuk dukungan kami terhadap industri aviasi nasional khususnya PT Angkasa Pura I. Dengan trafik di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang terus naik setelah pandemi, fasilitas MRO ini akan membantu airlines untuk menambah efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini juga merupakan salah satu wujud dari optimalisasi lahan induk yang terus kita jalankan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura Properti, Ristiyanto Eko Wibowo.

Dengan penandatanganan kontrak kerja sama itu dan rencana pembangunan fasilitas perbaikan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menegaskan komitmen kuat KSO FL Technics Indonesia dan PT Angkasa Pura Properti terhadap pengembangan industri penerbangan yang semakin penting. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat konektivitas regional dengan kawasan Australia dan Asia, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lapangan kerja di dalam negeri.

Dukungan FL Technics Indonesia dan kemitraannya dengan PT Angkasa Pura Properti serta PT Angkasa Pura I (Persero) menunjukkan sinergi yang kuat untuk memajukan industri aviasi nasional, menjaga standar keamanan dan layanan yang tinggi, serta membangun reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata dan bisnis yang menarik.

Foto: Istimewa

Tinggalkan Balasan