Internasional Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga menjadi 12% pada pertemuan darurat setelah...

Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga menjadi 12% pada pertemuan darurat setelah rubel jatuh

10
0

Bendera nasional berkibar di atas kantor pusat Bank Sentral Rusia di Moskow, Rusia, 27 Mei 2022.

Maxim Shemetov | Reuters

Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga sebesar 350 basis poin menjadi 12% pada pertemuan darurat pada hari Selasa karena Moskow melanjutkan depresiasi yang cepat dari mata uang negara tersebut. rubel peluang.

Rubel jatuh ke hampir 102 terhadap dolar pada hari Senin karena penasihat ekonomi Presiden Vladimir Putin, Maxim Oreshkin, menulis opini di kantor berita Tass yang dikelola negara Rusia yang menyalahkan jatuhnya mata uang dan percepatan inflasi pada “kebijakan moneter yang longgar” dari bank sentral.

Bank of Russia kemudian mengumumkan pertemuan luar biasa pada hari Selasa untuk mempertimbangkan kembali suku bunga utamanya, yang sebelumnya berada di 8,5%.

Dalam pengumumannya, bank sentral mengatakan keputusan itu ditujukan untuk “membatasi risiko stabilitas harga” karena “tekanan inflasi meningkat.”

Tingkat inflasi tahunan Rusia mencapai 4,4% tahunan selama tujuh hari pertama bulan Agustus, dan Bank Rusia mengatakan bahwa tekanan ke atas terus meningkat, dengan pertumbuhan harga saat ini selama tiga bulan terakhir rata-rata tahunan 7,6% secara musiman. dasar disesuaikan. Inflasi inti naik menjadi 7,1% dibandingkan periode yang sama.

“Pertumbuhan yang stabil dalam permintaan domestik melebihi kapasitas untuk memperluas output memperkuat tekanan inflasi yang mendasarinya dan berdampak pada dinamika nilai tukar rubel melalui peningkatan permintaan impor,” kata dewan bank sentral.

“Akibatnya, dampak depresiasi rubel terhadap harga mendapatkan momentum dan ekspektasi inflasi meningkat.”

Mengingat risiko terbalik ini, bank sentral mengatakan keputusannya bertujuan untuk “membentuk kondisi moneter dan dinamika permintaan domestik secara keseluruhan yang diperlukan untuk membawa inflasi kembali ke 4% pada tahun 2024 dan selanjutnya menstabilkannya mendekati 4%.”

Anatoly Aksakov, ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, mengatakan di Telegram pada hari Senin bahwa bank sentral akan memulai pemotongan bertahap setelah situasi rubel stabil dan bahwa “nilai tukar rubel berada di bawah kendali negara,” menurut terjemahan Google .

Rubel menguat pada Selasa pagi karena investor bertaruh pada pengetatan kebijakan moneter yang signifikan dari bank sentral sebelum mundur lagi, diperdagangkan tepat di atas 98 terhadap dolar sekitar pukul 09:00 waktu London.

Tinggalkan Balasan