IndonesiaDiscover –
Belum lama ini PT Pertamina (Persero) resmi menjual bahan bakar minyak (BBM) baru Pertamax Green 95. BBM ini adalah campuran antara Pertamax dengan bioetanol hasil olahan molase tebu dengan kadar 5 persen.
BBM dengan research octane number atau RON 95 ini masih dijual secara bertahap. Awalan disuplai lebih dulu ke 15 SPBU yang tersebar di Jakarta dan Surabaya. Sementara untuk harga jualnya adalah Rp13.500 per liter.
Spesifikasi RON yang terdapat pada Pertamax Green serupa BBM Pertamax Plus yang sudah tak lagi dijual oleh Pertamina. Kehadirannya jadi opsi tengah antara Pertamax dan Pertamax Turbo.
Baca juga: Haval Ikut Ramaikan GIIAS 2023, Ini Dua SUV Jagoannya
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, bila penggunaan BBM bioetanol Pertamax Green 95 aman dan bisa digunakan ke semua jenis kendaraan bensin di Indonesia. “Semua jenis kendaraan yang mengkonsumsi gasoline, baik kendaraan roda 2 dan roda 4 ini dapat menggunakan Pertamax Green 95.” kata Riva dalam keterangannya.
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan distributor resmi mobil Mazda di Indonesia memastikan bila seluruh produk yang dijual di pasar domestik saat ini aman dan optimal untuk menggunakan Pertamax Green 95.
“Untuk yang BBM bioetanol dia RON 95 kan, jadi secara kompresi dan nilai oktannya sudah sesuai. Artinya kita hanya tinggal trial untuk jarak tertentu, tapi secara spesifikasi oke dan bisa dipakai,” kata Ardhie Nurhamzah selaku Assistant Manager Technical Training PT EMI, belum lama ini.
EMI sendiri menjamin para pemilik mobil Mazda tak perlu khawatir untuk beralih atau mencoba menggunakan BBM Pertamax Green 95 dengan kandungan bioetanol sebesar 5 persen. Namun Ardhie belum bisa memastikan apakah mobil-mobil Mazda bisa menggunakan BBM bioetanol dengan kandungan 10 persen atau di atasnya. Sebab, menurutnya saat ini EMI hanya menjamin BBM dengan bioetanol sebesar 5 persen seperti yang dijual resmi oleh Pertamina.
“Saat ini sudah fix komposisinya adalah 5 persen dari Pertamina. Tapi secara nilai oktan dan kompresi yang ada di mesin mobilnya Mazda itu bisa digunakan (bioetanol 5 persen). Kalau 10 persen tentunya regulasinya keluar dari pihak yang membuat bahan bakar, Mazda tidak bisa menentukan bisa atau tidaknya,” jelasnya.
Buat diketahui, saat ini merek mobil Mazda lewat PT EMI menjual beberapa model kepada konsumen di Indonesia. Mulai dari Mazda 2 Hatchback, Mazda 2 Sedan, Mazda 3 Hatchback, Mazda 3 Sedan, Mazda CX-3, Mazda CX-30, Mazda CX-5, Mazda CX-8, Mazda CX-9, Mazda 6 Elite Sedan, Mazda 6 Elite Estate, Mazda MX-5, dan yang paling baru adalah Mazda CX-60.
(KIT/TOM)
Baca juga: Neta Tunjuk Partner untuk Merakit Produk EV di Indonesia