Nasional Kepala BNPT Ingatkan Jajaran Waspadai Sel-Sel Jaringan Terorisme

Kepala BNPT Ingatkan Jajaran Waspadai Sel-Sel Jaringan Terorisme

54
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Jajaran pegawai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta untuk tidak lengah dan mewaspadai gerakan bawah permukaan sel-sel jaringan terorisme, meskipun aksi teror di Indonesia mengalami penurunan lebih dari 89 persen selama 2018-2023.

“Kita tidak boleh berpuas diri dan apalagi menjadi lengah, kita harus tetap waspada dengan dinamika gerakan yang muncul di bawah permukaan dari sel-sel jaringan terorisme yang mulai menyusup ke sendi-sendi kehidupan warga dan negara,” kata Kepala BNPT keterangannya terkait Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 BNPT RI, di Jakarta, seperti dikutip pada Senin (31/7/2023).

Menurut Rycko, sel-sel terorisme ini di permukaan menggunakan jubah agama, namun mereka beraksi di bawah permukaan melalui gerakan ideologi dalam ruangan yang gelap secara sistematis, masif dan terencana.

Sel-sel terorisme itu bahkan disinyalir mulai pengubah strategi pendekatannya sambil terus melakukan konsolidasi, melakukan rekrutmen, dan penggalangan dana.

“Kelompok ini mulai mengubah pendekatannya, dari hard menjadi soft approach, dari strategi bullet menjadi ballot strategy,” kata Kepala BNPT.

Dia merujuk pada hasil penelitian Indonesian Knowledge Hub I-KHub BNPT Outlook 2023 yang menunjukkan pentingnya sikap waspada terhadap sel-sel jaringan terorisme yang menyasar para remaja, anak-anak, dan perempuan ini untuk terus dipelihara dan dipertajam.

Pasalnya, penelitian Setara terhadap para siswa di lima kota besar di Indonesia dari 2016 – 2023 menunjukkan terjadi peningkatan migrasi tingkat toleransi siswa yang memburuk, dari kategori toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi intoleran aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar.

“Walaupun peningkatannya hanya satu digit, namun tren ideologi kekerasan di kalangan para siswa ini terus meningkat di kalangan generasi penerus bangsa ini,” ungkap Rycko Amelza.

Kondisi tersebut dinilai menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi BNPT untuk meluruskan pemahaman generasi muda saat ini.

Pemahaman wawasan kebangsaan, sejarah perjuangan kemerdekaan, dan budi pekerti juga menjadi hal penting dalam proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan.

“Kita semua mencintai negeri ini. Kita mencintai Indonesia. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai, Indonesia tanpa kekerasan, Indonesia yang Harmoni,” kata Kepala BNPT menandaskan.

Foto: Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT

Tinggalkan Balasan