Jakarta, IndonesiaDiscover – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin harap, calon pimpinan TNI dan Polri yang mengikuti kuliah umum Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023 dapat melaksanakan empat pesan saat menjabat.
Pertama, situasi global yang terus berubah akan mempengaruhi situasi di dalam negeri. Teknologi digital memicu disrupsi di banyak lini kehidupan, sekaligus menawarkan peluang untuk bertumbuh.
Wapres menilai, situasi tersebut menuntut para pemimpin untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, cepat dan cermat, dalam menyikapi isu-isu global yang kian kompleks dan sulit diprediksi, kemudian merumuskan kebijakan yang mendatangkan maslahat, maupun solusi bagi aneka permasalahan nasional, regional, dan internasional.
“Di kawasan, Indonesia mencermati pengaruh rivalitas kekuatan dunia di Asia Pasifik. Melalui Keketuaan di ASEAN tahun 2023, Indonesia konsisten menyuarakan perdamaian, diplomasi preventif untuk mencegah konflik terbuka, serta upaya-upaya memperkuat kerja sama dan dialog,” kata Wapres saat memberikan kuliah umum kepada Peserta PPRA LXV dan PPSA XXIV Tahun 2023, di Auditorium Gajah Mada, Gedung Dwi Warna Lemhannas RI, Jakarta pada Selasa (25/7/2023)
Kedua, Wapres meminta kedua instansi hari ini kelak dapat menjadi pemimpin yang inklusif, memiliki wawasan kebangsaan, serta kemampuan untuk menjaga harmoni dalam kemajemukan. Jadikan keberagaman sebagai kekuatan melalui penerapan moderasi.
“Oleh sebab itu, moderasi harus senantiasa dijunjung oleh para pemimpin. Narasi-narasi damai mesti selalu diutamakan, termasuk di media sosial,” pesan Wapres.
Di sisi lain, Wapres juga mengingatkan bahwa melalui platform digital, pemimpin dapat menjangkau publik yang luas dan pemangku kepentingan yang beragam.
“Pemimpin menjadi teladan dalam membangun kepercayaan sosial, merekatkan simpul-simpul ukhuwah, dan memberantas ancaman perpecahan, termasuk akibat sebaran hoaks,” imbuhnya.
Ketiga, Wapres mengimbau agar para pemimpin hendaknya mampu mengoptimalkan talenta dan kemampuan orang-orang yang dipimpinnya. Sebab, setiap individu dianugerahi kekuatan, pikiran dan bakat yang unik.
“Oleh sebab itu, setiap orang dapat menyumbang bagi kemajuan bangsa,” Ungkap Wapres.
Keempat, Wapres pun menegaskan agar seluruh pemimpin untuk terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah disepakati sebagai ideologi bangsa. Serta, menerapkannya ke jajaran yang dipimpinnya.
“Mari kita contoh Bung Hatta yang mengajarkan bangsa Indonesia untuk memiliki prinsipnya sendiri, meski saat itu bangsa kita baru lahir,” pungkas Wapres.
Foto: BPMI Setwapres