Otomotif BINUS ASO School of Engineering Kembali Turun di Ajang Shell Eco-Marathon 2023

BINUS ASO School of Engineering Kembali Turun di Ajang Shell Eco-Marathon 2023

68
0
BINUS ASO School of Engineering Kembali Turun di Ajang Shell Eco-Marathon 2023

IndonesiaDiscover –

Mahasiswa BINUS ASO School of Engineering kembali mengikuti ajang Shell Eco-marathon. Tahun ini kompetisi diikuti oleh 14 negara dan diadakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok dari 4 sampai 9 Juli 2023. Buat mengikuti perlombaan, mereka ciptakan mobil listrik dengan konsumsi energi efisien tanpa mengorbankan performa mesin.

Sebelum berpartisipasi di ajang Shell Eco-marathon 2023, pihaknya melakukan uji coba prototipe kendaraan. Mereka mengukur performa serta tingkat konsumsi bahan bakar mesin kendaraan dengan kecepatan rata-rata yang disyaratkan oleh Shell. Dari situ kemudian dapat mengetahui apa yang perlu ditingkatkan supaya bisa mendapatkan skor efisiensi baik tanpa menurunkan kecepatan pacuan mesin.

“Keterlibatan mahasiswa BINUS ASO School of Engineering dalam ajang Shell Eco-marathon merupakan bentuk komitmen kami. Sebagai institusi pendidikan dalam mendukung pemerintah, kami menciptakan opsi mobilitas masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Selain itu, ajang ini tentu saja dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Dengan cara membuat prototipe mesin di laboratorium praktik, dan melakukan uji coba di sirkuit balapan dengan bantuan dana dari BINUS ASO School of Engineering,” kata Prof. Fergyanto, Dekan BINUS ASO School of Engineering.

Melihat torehan prestasi mahasiswa BINUS ASO School of Engineering di ajang Shell Eco-marathon tahun lalu, pihaknya optimis di tahun ini dapat kembali mencetak kesuksesan. “Ajang ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa generasi muda memiliki peran nyata dalam energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga: Alasan Pemerintah Belum ‘Berani’ Kucurkan Insentif untuk Konversi Mobil Listrik

Lebih jauh mengenai komitmen, BINUS ASO School of Engineering terus berinovasi dan berupaya memenuhi kebutuhan Industri. “Kami mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif di era industri 4.0 dan menuju society 5.0. Upaya yang dilakukan adalah memperluas kolaborasi, termasuk dengan industri terkait dan juga membuat inovasi yang berdampak bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengikuti ajang Shell Eco-marathon Asia sejak tahun lalu,” jelas Prof. Fergyanto.

Tahun lalu, D’BASE Team dari BINUS ASO School of Engineering berhasil menyelesaikan Shell Eco-marathon Asia dengan finish di 5 besar untuk kategori prototipe bertenaga baterai atau listrik. Dan finish 12 besar buat kelas urban dengan mesin berbahan bakar bensin. Mobil Prototipe D’BASE Team berhasil mencatatkan efisiensi sebesar 224 km/kWh dan mobil Urban Concept D’BASE berhasil mencatat efisiensi bahan bakar sebesar 67 km/liter.

Di Shell Eco-marathon tahun ini, tim BINUS memiliki target untuk dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi dari prestasi sebelumnya. Untuk mencapai hasil maksimal, mereka fokus untuk menciptakan mobil dengan desain efisien. Menggunakan carbon fiber di bodi dan dapur pacu yang baru. Tentu selain BINUS, ada Prima Tigon Global yang memberi dukungan dalam pengembangan mobil.

Shell Eco-marathon

mobil dengan energi alternatif

Shell Eco-marathon merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Shell, salah satu perusahaan migas terbesar di dunia. Kompetisi ini dilakukan untuk mendukung penerapan kendaraan ramah lingkungan. Setiap tim yang berpartisipasi harus merancang mobil dengan tiga pilihan kategori bahan bakar: BBM konvensional, mesin bertenaga listrik, dan fuel cell hibrida.

Dalam prosesnya, mobil buatan setiap tim harus mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil dari setiap partisipan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata sebanyak 23 km/jam. Setelah selesai mengelilingi arena balap, tim penilai menghitung selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil. Jadi, mobil dengan skor efisiensi yang baik bisa mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tim perancangnya menjadi pemenang lomba.

Acara Shell Eco-marathon bertujuan mendukung transisi masyarakat ke kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Untuk mencapai misi tersebut, Shell mengundang tim mahasiswa jurusan otomotif, pelaku industri, akademisi, dan pemangku kepentingan politik untuk berpartisipasi dalam ajang ini. Harapannya, mereka dapat bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan yang performanya baik tanpa mengorbankan efisiensi konsumsi bahan bakar. (BGX/ODI)

 

Baca Juga: Bahas Lanskap Masa Depan Transportasi, Shell Gelar ExpertConnect 2023

Tinggalkan Balasan