Jumat, September 20, 2024
Teknologi Pencipta baterai lithium-ion John Goodenough meninggal pada usia 100 tahun

Pencipta baterai lithium-ion John Goodenough meninggal pada usia 100 tahun

2
0

IndonesiaDiscover –

Salah satu ilmuwan paling berpengaruh di bidang teknologi telah meninggal dunia. University of Texas di Austin telah mengonfirmasi bahwa Dr. John Goodenough, yang dikenal luas sebagai pencipta baterai lithium-ion, telah meninggal dunia pada usia 100 tahun. Meskipun Anda mungkin belum pernah mendengarnya, dia secara efektif bertanggung jawab untuk membuat ponsel, laptop dan kendaraan listrik praktis.

Para peneliti telah mengeksplorasi baterai lithium sebelumnya. Dr. M. Stanley Whittingham, misalnya, menghasilkan rancangan yang menggabungkan litium dengan titanium disulfida. Namun, The New York Times mencatat bahwa Goodenough yang mencapai terobosan besar pada tahun 1980 saat berada di Universitas Oxford. Dia membuat katoda dengan lapisan litium dan oksida kobalt yang menghasilkan voltase lebih kuat sekaligus meningkatkan keselamatan. Itu memiliki kapasitas yang jauh lebih besar daripada baterai sebelumnya, seperti asam timbal (digunakan dalam mobil) dan nikel-kadmium (ditemukan di banyak elektronik portabel).

Teknologi ini tidak berkembang sampai Dr. Akira Yoshino membuang litium mentah demi ion litium yang lebih aman. Ilmuwan menghasilkan desain praktis untuk Asahi Kasei Corporation, dan Sony mengirimkan baterai lithium-ion isi ulang pertama yang ramah konsumen pada tahun 1991. Anda tahu apa yang terjadi selanjutnya — peningkatan kinerja memungkinkan perangkat seluler yang lebih portabel atau tidak sebuah pilihan sebelumnya. Ponsel dan laptop bisa menjadi lebih ramping, lebih cepat, dan lebih tahan lama, sementara mobil listrik akhirnya dapat digunakan.

Namun, Goodenough bertanggung jawab untuk lebih banyak lagi. Selama bertugas di MIT pada 1950-an dan 1960-an, dia membantu memelopori teknologi yang pada akhirnya akan menjadi memori akses acak (RAM) yang Anda lihat di banyak produk komputasi. Dia secara rutin berbagi paten dengan rekan kerja. Dia juga seorang peneliti aktif di usia 90-an, dan hingga beberapa tahun yang lalu mengembangkan teknologi baterai generasi mendatang yang menjanjikan kinerja terobosan untuk energi terbarukan dan EV.

Meskipun relatif tidak dikenal di kalangan publik, Goodenough memang menerima pengakuan atas karyanya. Dia menerima Hadiah Nobel Kimia pada 2019 dan Medali sains Nasional AS pada 2011, di antara penghargaan lainnya.

Tinggalkan Balasan