Ekonomi & Bisnis MenKopUKM Dorong Generasi Muda Ciptakan Lapangan Kerja

MenKopUKM Dorong Generasi Muda Ciptakan Lapangan Kerja

4
0


Jakarta, IndonesiaDiscover –  Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mendorong generasi muda dari perguruan tinggi agar berani mengambil peran, untuk menjadi wirausaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Hal tersebuat merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia. Menteri Teten juga mengungkapkan, saat ini Pemerintah sedang berupaya menambah 1 juta wirausaha baru dari kalangan terdidik.

Melalui keterangan resminya Selasa (13/6/2023), Menteri Teten mengatakan itu sejalan dengan target Pemerintah di tahun 2024 mendatang untuk menaikkan rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,95 persen dan menumbuhkan wirausaha baru sebesar 4 persen.

“Awal memulai bisnis bisa dengan produk apa saja, tapi setelah berbisnis kemudian pasti akan muncul ide-ide yang lain untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Menteri Teten saat kuliah umum dengan tema kebijakan pemerintah bagi pengembangan kewirausahaan millennials di ITB, Bandung.

Adlin, mahasiswi Program Studi Kewirausahaan ITB memiliki bisnis catering yang menjadi agregator bagi para ibu rumah tangga di Lampung. Ia menyampaikan pentingnya inovasi dalam berusaha, khususnya perihal bagaimana merubah sesuatu yang mainstream.

Seperti catering agar memiliki nilai tambah dengan memberdayakan ibu rumah tangga di sekitarnya, dengan cita rasa yang sudah terstandarisasi. Ia terinspirasi dari masyarakat Lampung, jika ada pernikahan tidak menggunakan catering.

“Tapi mengumpulkan ibu-ibu untuk masak, dari situ saya ingin menjadi aggregator dengan mengumpulkan ibu rumah tangga yang masakannya enak untuk catering, dan berhasil mengumpulkan ribuan order, mulai dari universitas terdekat hingga perusahaan,” kata Adlin.

Mengapresiasi usaha Adlin tersebut, Menteri Teten berharap kedepan Adlin mampu mengembangkan bisnisnya hingga menjadi industri bumbu, bahkan dengan cita rasa yang terstandar, tidak menutup kemungkinan ia bisa mengekspor usahanya.

“Kita penghasil rempah-rempah dunia tapi masih jualan barang komoditi, padahal kalau kita bisa olah industri bumbu, akan jadi peluang luar biasa untuk produksi bumbu dunia,” kata Menteri Teten.

Pada kesempatan yang sama, Yohana, mahasiswi ITB yang memiliki usaha sedotan ramah lingkungan menyampaikan pentingnya green economy yang menjadi latar belakang usahanya, ia berpesan kepada Menteri Teten akan perlunya regulasi pengurangan sampah plastik dari Pemerintah.

“Kami sudah punya tujuh partner dan berhasil menjual 15 ribu pcs, tapi untuk scale-up bisnis, perlu bantuan Pemerintah terkait dengan regulasi pengurangan sampah plastik, di samping perlunya penambahan dana,” ucap Yohana.

Menurut Menteri Teten, usaha yang dikembangkan Yohan menjadi bukti akan besarnya ketertarikan anak muda terhadap usaha ramah lingkungan. Bahkan, Menteri Teten mengungkapkan dari sampah juga dapat menghasilkan startup baru di Jakarta Bernama Octopus.

Foto: KemenkopUKM

Tinggalkan Balasan