Tahukah Sobat Pesona, jika Gunung Merapi yang terletak di dekat Yogyakarta, adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia? Merapi adalah satu dari sekitar 500 gunung berapi di Indonesia, setidaknya 129 diantaranya adalah gunung berapi aktif yang berada di busur vulkanik yang tersebar di sepanjang kepulauan Asia Pasifik yang juga dikenal sebagai “Cincin Api”.
Hidup di balik bayang-bayang gunung berapi yang aktif tentu rasanya seperti duduk di bom waktu, terutama ketika menyebut sang Gunung Merapi, gunung berapi yang mendominasi pusat pulau Jawa.
Namun meski sering meletus, Gunung Merapi sangatlah penting bagi kehidupan raja-raja maupun masyarakat Jawa. Mengapa demikian? Karena lewat letusannya Merapi memuntahkan lava, abu dan mineral pada daerah di sekitarnya. Semua itu memberikan nutrisi bergizi pada tanah dan membuat daerah di sekitar Merapi menjadi salah satu kawasan paling subur di dunia, dan tentu saja lalu menjadi daerah yang paling padat penduduknya.
Gunung berapi yang megah dan berbentuk kerucut dengan puncak berada di ketinggian 2.911 meter di atas permukaan laut ini juga menentukan kehidupan pemimpin-pemimpin masa lalu dan kerajaaanya. Pada awal abad ke 11, kerajaan kuno Mataram yang pernah sangat berkuasa lenyap secara misterius dan kekuasaan kerajaan mendadak bergeser ke arah Jawa Timur. Para ilmuwan menduga bahwa kehancuran Kerajaan Mataram diakibatkan oleh letusan dahsyat Merapi pada tahun 1006 M
Letusan dahsyat Merapi di tahun itu juga mengubur daerah di sekitar Candi Borobudur dengan abu. Letusan gunung Merapi yang paling tercatat paling parah terjadi di akhir Oktober tahun 2010, saat itu bencana letusan Merapi menewaskan 353 orang, dengan korban kebanyakan akibat banjir lahar. Ini adalah letusan yang terburuk yang pernah terjadi setelah letusan dahsyat di tahun 1870.
Sejak letusan 2010 itu gunung Merapi menjadi lebih tenang. Orang-orang di sekitar Merapi juga telah terbiasa hidup bersandingan sang gunung berapi dan mereka menerima gemuruh serta batuknya sebagai bagian dari fenomena alam yang normal.
Gunung Merapi juga berperan penting dalam susunan alam semesta yang dipercayai oleh para Sultan. Keraton di Yogyakarta dibangun menghadap ke gunung Merapi dalam satu jalur garis yang sama. Merapi juga dipercaya selalu dijaga oleh para roh ‘pelindung’ yang memberikan persembahan ke gunung.
Masyarakat setempat sangat menghormati kekuatan dahsyat gunung Merapi. Setiap tahun, pada hari peringatan penobatan Sultan, persembahan (labuhan) dibawa dari Keraton Yogya ke gunung Merapi. Di saat yang sama persembahan serupa juga dibawa ke bagian selatan dari Samudera Hindia. Kedua persembahan itu diharapkan akan menenangkan para roh penjaga gunung dan laut agar bisa membawa kesejahteraan bagi penduduk Jawa.
Saat ini Merapi terus dipantau oleh sejumlah posko gempa, yang bisa memberi peringatan untuk penduduk jika ada letusan yang akan terjadi. Meski sering mengeluarkan asap, Merapi masih menarik minat pejalan kaki, pendaki dan belakangan para petualang yang tertarik untuk menelusuri kembali aliran lahar panas dari letusan terakhir, meski sekarang lahar sudah mendingin.
Kalau Sobat Pesona adalah seorang ahli vulkanologi profesional atau seseorang yang mencintai petualangan mendaki atau mengendarai jeep di lereng Merapi yang berbahaya, berikut sejumlah aktivitas yang kamu harus lakukan saat berkunjung ke Merapi:
1 | Belajar Tentang Gunung Berapi di Museum Merapi
Untuk lebih mengenal dan mengetahui tentang gunung-gunung berapi kamu dapat mengunjungi Museum Merapi. Museum ini berada di Kaliurang, di lereng gunung, sekitar 25 km ke arah Utara Yogyakarta, dan didedikasikan untuk studi ilmiah tentang gunung berapi, gempa bumi dan bencana alam lainnya. Museum ini dibuka untuk umum pada tanggal 1 Oktober 2009.
Menempati lahan seluas 3,4 hektar, museum seluas 4.470 meter persegi ini berlantai dua. Lantai pertama berisi ruangan dengan tema seperti: Dunia Gunung Berapi, Jejak Gunung Merapi, Manusia dan Gunung Api, Gempa dan Tsunami, Pergerakan Tanah, Diorama dan Gunung Berapi Ekstra Terestrial.
Sementara itu, lantai dua digunakan untuk pemutaran gambar dan film pada Gunung Merapi. Ini juga menyoroti orang-orang terkemuka yang telah mengunjungi korban selama letusan dahsyat terakhir. Nah, di museum lantai satu bagian barat, terdapat informasi tentang letusan gunung berapi yang luar biasa di seluruh dunia. Salah satu yang ditunjukkan di sana adalah Letusan Krakatau pada tahun 1883. Dalam letusan Krakatau ribuan orang meninggal karena awan panas dan disusul tsunami. Letusan saat itu membuat langit berubah gelap selama tiga hari di sepanjang benua Asia, Amerika dan Eropa.
Alamat Museum Merapi: Jl. Kaliurang km.22 Banteng, Boyong, Harjobinangun, Pakem Sleman, Yogyakarta
Sumber foto markomorciano
2 | Mengamati Gunung Merapi yang Perkasa dari Menara Observasi Kaliurang
Ada banyak tempat yang didirikan khusus untuk memandangi Merapi yang megah. Tapi tempat terbaik yang Sobat Pesona inginkan berada di menara Pengamatan Kaliurang. Menara ini terletak hanya 7 kilometer dari kawah gunung Merapi, jarak ini relatif aman untuk aktivitas pengamatan. Ada taman luas yang mengelilingi menara bertingkat 2 ini, di mana Sobat Pesona bisa berlama-lama di udara yang sejuk sembari menikmati Wedang Ronde, minuman dari jahe, yang hangat.
Alamat Menara Observasi Kaliurang: Desa Hargo Binangun, Pakem, Sleman, Special Region of Yogyakarta
3 | Mengikuti Petualangan Tur Gunung Berapi di Kaliadem
Jika Sobat Pesona seorang petualang sejati yang ingin tahu bagaimana gunung berapi meletus dan melihat sendiri akibat dari letusan yang mengerikan, jangan lewatkan Tur Gunung Merapi dan dapatkan kesempatan melihat dan mengikut jalur lahar yang mematikan.
Sobat Pesona akan menemukan banyak komunitas Jeep di Kaliadem yang dapat menawarkan petualangan off-road ke daerah yang hancur ditutupi oleh abu dan lahar karena letusan Merapi yang terakhir. Tur akan selalu dipimpin oleh pengemudi jeep profesional sekaligus sebagai pemandu. Adrenalinmu akan terus berpacu sepanjang perjalanan saat mobil Jeep membawamu melewati jalan setapak yang berliku-liku.
Tur biasanya mencakup kunjungan ke tempat-tempat penting seperti Museum mini “Sisa Hartaku” yang berfungsi untuk menginformasikan tentang dampak yang ditimbulkan pada orang-orang yang tinggal di daerah tersebut selama letusan Merapi pada tahun 2010. Ada juga bunker bawah tanah yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi 2 sukarelawan, namun sayangnya meninggal karena panasnya lahar. Ada juga Batu Alien, batu unik yang menyerupai wajah manusia.
Pastikan untuk membawa sweater untuk menangkal udara pegunungan yang sejuk. Sobat Pesona juga bisa mengikuti tur dengan mengendarai sepeda motor offroad jika cukup terampil untuk mengemudi di atas medan yang sulit.
Alamat: Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta