Jakarta, IndonesiaDiscover – Integritas Perguruan Tinggi Negeri semakin penting dan perlu segera diperkuat bersama. Terlebih jika dikaitkan dengan tuntutan untuk menjadi world class university, yang mensyaratkan kampus yang transparan, akuntabel dan berintegritas.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, dalam keterangan tertulis yang diterima IndonesiaDiscover, Senin (5/6/2023).
KPK menghadiri Penyusunan Rencana Aksi Penguatan Integritas Ekosistem PTN Dan PTKN Tahun 2023 di Hotel The Grove Suites, Jakarta. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan Forum Penguatan Integritas Ekosistem Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2022 di Yogyakarta. Forum tersebut telah berhasil merumuskan dan mendeklarasikan 12 area penguatan integritas ekosistem, dan 8 perangkat antikorupsi di PTN.
Firli mengatakan Para Rektor dan Wakil Rektor harus memimpin pelaksanaan program penguatan integritas, karena dalam sebuah organisasi, pimpinan tertinggi harus membawa perubahan dalam organisasinya. Bagi KPK, posisi pimpinan PTN dan PTKN sangat strategis karena sebagai penyelenggara negara, dimana didalam UU Tindak Pidana Korupsi, para penyelenggara negara merupakan sasaran strategis dari program-program KPK.
“Sekali lagi saya menekankan bahwa kunci dari keberhasilan program ini adalah keteladanan pemimpin dan peran kepemimpinan para rektor, wakil rektor dan pimpinan perguruan tinggi sebagai role model karakter berintegritas dan komitmen meningkatkan integritas di kampus yang dipimpinnya,” ujar Firli.
Sambungnya, KPK akan mendorong dan akan mendampingi para rektor yang hari ini diwakili oleh kelompok kerja penguatan integritas PTN. Bukan hanya dalam mencegah korupsi di kampus masing-masing, tetapi diharapkan akan menjadi pioner dalam melahirkan inovasi baru dan best practices ekosistem PTN berintegritas.
“Sehingga bukan hanya menjadi teladan di rumah sendiri, tetapi teladan bagi kampus-kampus lain di Indonesia, bahwa kita bisa memberantas korupsi dan menciptakan ekosistem yang berintegritas di PTN,” kata Firli.
Firli menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan kontribusi para pimpinan perguruan tinggi dan para ahli antikorupsi yang hadir hari ini baik secara luring maupun daring. Serta berharap, semoga jejaring pendidikan antikorupsi khususnya di perguruan tinggi akan semakin bersinergi dan sukses melahirkan generasi antikorupsi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana, Guru Besar UGM, Perwakilan Asosiasi Profesor Indonesia Catur Sugiyanto, 11 Pimpinan PTN, dan Anggota Kelompok Kerja Penguatan Integritas Ekosistem PTN.
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyampaikan, sesuai dengan deklarasi para pimpinan PTN yang sudah disampaikan pada November 2022 di Yogyakarta, akan berkomitmen memimpin dan menjadi teladan dalam penguatan integritas ekosistem perguruan tinggi melalui 12 area perbaikan ekosistem perguruan tinggi.
“Untuk mengoperasionalkan komitmen melalui 12 area perbaikan tersebut, kami menyusun instrumen pengukurannya yang diharapkan dapat membantu para pimpinan PTN untuk memetakan resiko korupsi di institusi yang dipimpinnya, dan menyusun strategi penguatan integritas yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi,” terang Wawan.
Menurutnya, hal penting lainnya yang perlu dirumuskan pada kegiatan hari ini adalah bagaimana mengoperasionalkan ‘teladan pimpinan’ dalam program penguatan integritas ekosistem perguruan tinggi.
Hal tersebut dikarenakan, peran kepemimpinan para rektor, wakil rektor dan pimpinan perguruan tinggi yang akan memimpin langsung pelaksanaan program penguatan integritas ekosistem ini di masing-masing kampusnya. Karena dalam sebuah organisasi, pimpinan tertinggi yang bisa memberi warna, membawa perubahan dan menciptakan persepsi baik pada masyarakat .
“KPK optimis dengan dukungan dan kerjasama anggota kelompok kerja penguatan integritas PTN, kita dapat mewujudkan kampus dan mahasiswa generasi antikorupsi,” kata Wawan
Foto: Dok KPK